Membandingkan Start Shin Tae Yong dan Vanenburg di Timnas U-23

- Sejak 2021, Shin memimpin 21 laga Timnas U-23, dengan rincian 11 kemenangan dan 10 kali kalah. Di tahun pertamanya, dia memimpin Timnas U-23 dalam empat laga, dengan rincian dua kemenangan dan dua kali kalah.
- Sebelum meloloskan Timnas U-23 ke Piala Asia U-23 pada 2024, Shin pernah gagal.
- Itu terjadi pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 silam.
Jakarta, IDN Times - Gerald Vanenburg tengah jadi sorotan. Setelah gagal dua kali bersama Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia, Vanenburg mulai dibandingkan dengan Shin Tae Yong.
Gaya main Timnas U-23 era Vanenburg yang dominan dalam penguasaan bola, ternyata tak membuat publik terkesan. Sebaliknya, mereka marah karena Timnas U-23 terkesan kembali ke "setelan pabrik" lantaran susah mencetak gol ke gawang lawan. Itu terjadi di Kualifikasi Piala Asia 2026, dan berujung pada gagalnya Timnas U-23 lolos ke putaran final.
1. Tak ada beda pencapaian Shin dan Vanenburg di tahun pertama

Sejak 2021, Shin memimpin 21 laga Timnas U-23, dengan rincian 11 kemenangan dan 10 kali kalah. Di tahun pertamanya, dia memimpin Timnas U-23 dalam empat laga, dengan rincian dua kemenangan dan dua kali kalah.
Sementara, Vanenburg melakoni delapan laga di tahun pertamanya dengan hasil empat kali menang, dua kali imbang, dan dua kekalahan. Persentase kemenangan Shin dan Vanenburg di tahun pertama ini sama, yaitu 50 persen.
Jadi, secara statistik, pada tahun pertamanya, Vanenburg mencatatkan persentase kemenangan yang sama dengan STY di tahun pertamanya. Namun, pria asal Belanda itu unggul dalam hal jumlah laga (delapan berbanding empat).
2. Sama-sama gagal membawa tim ke Piala Asia U-23

Perlu diingat, sebelum Shin meloloskan Timnas U-23 ke Piala Asia U-23 pada 2024, dia pernah gagal. Itu terjadi pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 silam.
Dalam dua laga lawan Australia, Timnas U-23 kalah dengan skor 2-3 dan 0-1 di Tajikistan. Baru pada edisi selannjutnya, dia membawa Timnas U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2024 usai menang atas Taiwan dan Turkmenistan di kualifikasi.
Hal serupa juga dicatatkan oleh Vanenburg. Di Kualifikasi Piala Asia U-23 perdananya di 2025, dia gagal membawa Indonesia lolos ke putaran final. Timnas U-23 kalah saing dari Korea Selatan (Korsel).
Untuk raihan di Asia Tenggara pada tahun pertama, Shin dan Vanenburg sama-sama tidak juara. Shin mengantarkan Timnas U-23 meraih medali perunggu di SEA Games 2021 dan Vanenburg gagal di Piala AFF U-23 2025.
3. Cara untuk menjawab perdebatan Shin dan Vanenburg

Founder Football Institute, Budi Setiawan, sah-sah saja fans Timnas Indonnesia melakukan perbandingan. Namun Budi menjelaskan, ada baiknya membandingkan era-era awal antara kedua pelatih.
"Melalui metode riset kuantitatif dan kualitatif ini, kami mencoba menjawab perdebatan tersebut agar tidak menjadi bias dalam melihat fenomena dan mengambil kesimpulan," ujar Budi dalam keterangannya.
Usai kualifikasi, Vanenburg menyatakan jika skuadnya kalah mewah dengan era Shin. Dia merasa jika mendapatkan pemain seperti Rizky Ridho, Nathan Tjoe-A-On, hingga Ivar Jenner, hasilnya akan berbeda.
"Kalau misalnya pelatih sebelumnya (Shin) melatih tim ini dan mendapatkan jangka waktu yang sama, saya ingin melihat bagaimana dia meramu timnya dan apakah hasilnya lebih baik dari ini," kata Vanenburg.