Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
skysports.com

David De Gea menjadi kunci bagi Manchester United di musim ini. Jika bukan De Gea yang ada di bawah mistar gawang, MU mungkin sudah kebobolan lebih banyak.

Performa De Gea memang konsisten di musim ini. Usai mengalami penurunan performa yang begitu signifikan, De Gea mendadak bangkit setelah MU mendatangkan Dean Henderson.

Hadirnya Henderson membuat De Gea terlihat termotivasi, ingin memberikan hal yang lebih hingga akhirnya kembali jadi palang pintu tangguh MU. Kini, dia mengakui semakin betah bermarkas di Old Trafford dan ingin menghabiskan sisa kariernya bersama Setan Merah.

"Faktanya, saya lahir di Madrid. Tapi, itu cuma soal kota. Sekarang, saya malah merasa berasal dari Manchester, seperti orang lokal lainnya," ujar De Gea dilansir situs resmi UEFA.

1. Serasa seperti di rumah

David de Gea saat bertanding bersama Manchester United. (instagram.com/d_degeaofficial)

De Gea mengaku ingin setia bersama MU. Sebab, Manchester telah memberikan segalanya buat dia.

Fans MU, disebut De Gea, memang kritis. Namun, pada dasarnya fans telah bersikap hangat kepadanya dan keluarga.

"Ketika Anda diterima dan dicintai, itulah yang disebut rumah. Saya telah bertahan di sini sejak beberapa tahun belakangan. Segalanya di sepak bola terus terjadi. Tapi, saya merasa tak bisa pergi dari MU," kata De Gea.

2. Lakoni momen emosional di Liga Champions

Gol Bernardo Silva ke gawang De Gea. (straitstimes.com)

Momen yang emosional akan dilakoni De Gea di babak 16 besar Liga Champions. Dia harus menghadapi mantan tim yang sudah membesarkannya, Atletico Madrid.

Ini menjadi kali pertama De Gea menghadapi Atletico, sejak cabut pada 2011 lalu, tepatnya enam bulan sebelum Diego Simeone mengambil alih kursi kepelatihan.

"Tentu saja, momen ini menjadi kepulangan saya. Akhirnya, bisa kembali ke klub yang membesarkan dan mendidik saya," ujar De Gea.

3. Belum berikan banyak trofi

David De Gea. (manchestereveningnews.co.uk)

Memang, misi De Gea bersama MU masih belum selesai. Selama 11 tahun bermarkas di Old Trafford, De Gea baru memberikan satu trofi Premier League dan satu mahkota Liga Europa.

Beda dengan para pendahulunya, De Gea malah lebih sering berjibaku buat mengangkat MU ke zona Liga Champions, bukan buat jadi juara.

Editorial Team