Dalam beberapa musim terakhir, banyak klub menggunakan jersey ketiga untuk menunjukkan komitmen terhadap isu sosial dan lingkungan yang menggabungkan fesyen sepak bola dengan kepedulian. Swansea City menjadi contoh inspiratif lewat jersey ketiga pada 2023/2024 yang digarap bersama Joma dan Maggie’s Foundation. Desain dominan pink bertabur spot tersebut bukan hanya gaya, melainkan juga sebagai bagian dari kampanye Tackling Cancer Together. Warna dan pola mewakili berbagai jenis kanker dan sebagian hasil penjualan jersey disalurkan langsung kepada Maggie’s serta mendukung kesadaran publik seputar kanker.
Atlético Madrid juga meluncurkan jersey ketiga berwarna hijau yang dirancang sepenuhnya dari serat poliester daur ulang pada 2023/2024. Perilisan ini bagian dari inisiatif Move to Zero yang digagas Nike. Tak hanya menggunakan bahan ramah lingkungan, emblem pada jersey juga memanfaatkan limbah produk Nike sebelumnya.
Sementara itu, Forest Green Rovers, klub yang sudah dikenal sebagai klub vegan pertama di dunia, meluncurkan jersey ketiga pada 2023/2024 yang tidak hanya menggunakan 100 persen plastik daur ulang, tetapi juga bermitra dengan Sea Shepherd, organisasi penyelamat laut. Jersey ini mengangkat motif camo biru-hitam yang merepresentasikan kapal Sea Shepherd sekaligus menyertakan logo mereka di bagian depan.
Jersey ketiga dalam sepak bola telah menjelma sebagai ruang ekspresi yang mencerminkan identitas, inovasi, dan ideologi klub. Dari kanvas kreatif hingga simbol sosial, tiap desain menyimpan pesan yang melampaui garis lapangan. Meski tidak selalu diterima secara merata, jersey ketiga menunjukkan sepak bola bisa menjadi medium budaya yang dinamis dan penuh makna. Di balik tiap warna dan motif, ada narasi yang menunggu untuk dibaca.