Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
motogp.com

Jakarta, IDN Times - Ducati adalah motor yang kompleks. Tidak ada yang menyangkal fakta tersebut. Bahkan, pembalap sekelas Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo saja sulit mengendalikannya. Namun, Jorge Martin berbeda.

Bersama Ducati, Martin tampil impresif. Di MotoGP Styria akhir pekan lalu, dia sukses finis di posisi pertama, mengungguli pembalap-pembalap lain macam Joan Mir dan Fabio Quartararo. Tak pelak, hasil ini membuat Manajer Tim Pramac Ducati, Francesco Guidotti, kagum pada Martin.

1. Martin mampu mengerti motor Ducati

motogp.com

Guidotti mengungkapkan, Martin adalah pembalap yang cerdas. Berkat kecerdasannya, dia langsung mengerti motor Ducati yang rumit. Hal itu membuat Guidotti kagum. Dia menantikan bagaimana rasanya jika Martin mendapatkan pengalaman lebih banyak.

"Martin adalah pembalap generasi baru, yang mau belajar dan cepat. Ducati punya motor yang rumit, tetapi dia mampu memahami dan menggunakan semua sistem yang ada. Tidak sabar rasanya jika melihat Martin punya pengalaman lebih banyak lagi," ujar Guidotti, dilansir GPOne.

2. Martin dibantu kontur Red Bull Racing

Balap Motor.Net

Selain karena kemampuannya langsung memahami motor Ducati, Martin juga dibantu oleh kontur sirkuit Red Bull Racing yang mendukung. Kemenangan Martin pun membuat dominasi Ducati di Red Bull Racing, sejauh ini, tetap terjaga.

"Betul, motor Ducati memang efektif di Red Bull Racing. Namun, tetap saja, terkadang susah untuk melakukan overtake di sirkuit ini. Hebatnya, Martin mampu memimpin balapan sejak awal, dan itu membuat kami menang lagi di sini," ujar Guidotti.

3. Guidotti ajak Ducati terus waspada

motogp.com

Kendati sukses mengunci kemenangan di Red Bull Racing, Guidotti mengajak semua pembalap Ducati untuk tetap waspada. Apalagi, ancaman dari Mir, Quartararo, dan beberapa pembalap lain, tetap ada di sisa musim 2021.

"Jorge Martin memang menang. Tetapi kami harus ingat, masih ada Mir di belakangnya. Quartararo juga masih membayangi, dan dia masih punya keunggulan 40 poin di klasemen pembalap. Ducati harus tetap menjaga konsentrasi di sisa musim," ujar Guidotti.

Editorial Team