Persib U-17 juara Nusantara Open 2023. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Pandangan berbeda diungkapkan pengamat sepak bola Indonesia Tommy Welly. Dia menyoroti sisi lain dari gencarnya PSSI melakukan naturalisasi pemain keturunan.
Pria yang akrab disapa Towel itu sadar program naturalisasi bukanlah sebuah tindakan ilegal. Namun, dia menyoroti keseriusan PSSI dalam memajukan sepakbola Indonesia.
"Jadi, naturalisasi itu kita sudah tidak debat layak atau tidak, karena koridor hukumnya sudah jelas. Tapi, kita mempertanyakan arah pengembangan sepak bola. Kalau PSSI yang sekarang memutuskan semua naturalisasi, bisa saja. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah di mana positioning kompetisi kita," ujar Tommy.
Selama 2023, proses naturalisasi jadi sesuatu yang rutin dilakukan PSSI. Semua demi target prestasi. Akan tetapi, jangan sampai lupa bahwa untuk mencetak pemain andal, federasi tetap harus membenahi sistem kompetisi dan pembinaan di Indonesia.
Pembinaan usia dini dan membenahi kompetisi, ditegaskan oleh mantan pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini, lebih penting untuk sekarang. Sebab, pembinaan usia dini bak investasi jangka panjang. Bagi Fakhri, menciptakan iklim kompetisi di level usia dini yang ketat dan berjenjang, bisa melahirkan pemain-pemain muda yang berkualitas.
"Seperti investasi, pembinaan usia dini begitu. Kompetisi harus digalakkan di level usia dini. Mereka bisa berkembang di sana. Jika tidak ada, mau bagaimana talenta lokal kita? Jadi, saya rasa PSSI sudah seharusnya memperhatikan dan berinvestasi di pembinaan usia dini," kata Fakhri, 9 November 2023.
Kehadiran pemain naturalisasi, menurut mantan pelatih Timnas, Jacksen F Tiago, sebenarnya punya dampak positif. Tapi, bagi Jacksen itu hanya bisa dirasakan dalam waktu singkat. Tetap saja, menurut Jacksen, pembinaan di level usia dini, harus lebih digalakkan oleh PSSI.
"Sebenarnya ada positif dan negatifnya. Jika mau menaikkan level sepak bola Indonesia, dalam waktu singkat, perlu kehadiran mereka. Sebab, pola pikir, pandangan, serta pelatihan mereka soal sepak bola berbeda. Kualitasnya juga beda. Untuk waktu singkat, tentu Timnas butuh mereka," ujar Jacksen.