Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Vinicius Junior (realmadrid.com)
Vinicius Junior (realmadrid.com)

Jakarta, IDN Times - Laga lawan Valencia pada Senin (22/5/2023) dini hari WIB, agaknya bakal jadi salah satu laga yang tak terlupakan bagi pemain Real Madrid, Vinicius Junior. Dia menjadi korban serangan rasial di laga tersebut.

Ternyata, potret rasisme yang diterima Vinicius hanya sebongkah gunung es di tengah lautan. Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, berkata rasisme sudah jadi problem akut di Negeri Matador.

1. Rubiales tidak menutupi aib LaLiga dan Spanyol

potret bendera Spanyol dari atas gedung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Rubiales menuturkan Spanyol memang memiliki masalah tersendiri soal rasisme. Masalah ini tidak hanya menyelimuti fans klub sepak bola, melainkan jadi penyakit berskala nasional di Spanyol.

"Selama ada grup atau fans melakukan aksi rasis terhadap seseorang, berdasarkan orientasi seksual dan warna kulitnya, itu masalah serius. Tidak cuma masalah bagi fans atau klub sepak bola, melainkan negara," ujar Rubiales, dilansir CBC.

2. Valencia sudah ambil tindakan

Potret stadion Mestalla saat dipenuhi penonton (valenciacf.com)

Dalam pernyataan resmi klub, Valencia mengutuk aksi rasisme yang dilakukan fansnya di laga lawan Madrid. Manajemen Valencia sudah melakukan analisis lewat bukti video, dan langsung menghukum fans tersebut.

"Sejak serangan rasial itu terjadi, klub sudah menganalisis semua bukti dan bekerja sama dengan pihak keamanan, untuk mengklarifikasi dan menghukum para pelaku," begitu pernyataan resmi Valencia.

3. Real Madrid tetap menempuh jalur hukum

potret Stadion Santiago Bernabeu (twitter.com/realmadriden)

Terlepas dari tindakan Valencia, manajemen Madrid tetap tak tinggal diam atas serangan rasis yang diterima Vinicius. Mereka sampai melayangkan gugatan hukum dan sudah mengajukan laporan resmi ke Kejaksaan Spanyol.

"Real Madrid begitu muak dan mengutuk peristiwa yang terjadi terhadap pemain kami, Vinicius Junior. Fakta-fakta ini merupakan serangan langsung terhadap model koeksistensi negara hukum sosial dan demokratis," begitu pernyataan resmi klub.

Editorial Team