Manchester United menjamu York City di Old Trafford pada babak kedua Piala EFL 1995/1996. Dengan status sebagai tuan rumah dan lawan yang hanya berasal dari kasta ketiga, Alex Ferguson pun memutuskan untuk melakukan rotasi. Ia memainkan beberapa pemain pelapis, seperti Kevin Pilkington, Pat MacGibbon, Phil Neville, Simon Davies, dan David Beckham yang saat itu masih berusia 21 tahun.
Keputusan tersebut nyatanya menjadi bumerang. Paul Barnes mengejutkan MU lewat gol pembuka pada menit 24. Situasi makin memburuk bagi MU ketika McGibbon melanggar Barnes pada menit 51. Tayangan ulang menunjukkan insiden tersebut sebetulnya terjadi di luar kotak terlarang. Namun, John Martin yang saat itu bertindak sebagai wasit menunjuk titik putih. Barnes maju sebagai algojo dan sukses mengemas brace.
Dua menit berselang, York City memastikan kemenangan 3-0 lewat gol dari Tony Barras. Peluang MU untuk membalikkan keadaan terbuka lebar ketika York City harus bermain dengan sepuluh orang mulai menit 75. Sebabnya, Paul Baker mendapat kartu merah. Namun, MU gagal memanfaatkan kesempatan tersebut. Skor tetap bertahan sampai akhir.
Meski begitu, perjuangan MU belum sepenuhnya tuntas. Mereka masih memiliki leg kedua. Pada 1979/1980—2000/2001, babak kedua Piala EFL memang digelar sebanyak dua leg. Alex Ferguson pun memasang tim utamanya ketika momen ini tiba. Terbukti, mereka berhasil mencetak tiga gol melalui Paul Scholes (7’ & 80’) dan Terry Cooke (14’). Namun, tiket babak selanjutnya tetap menjadi milik York City berkat satu gol penyelamat dari Scott Jordan (39’).
Piala EFL merupakan kompetisi yang mempertemukan seluruh tim dari empat kompetisi profesional di Inggris. Hasil-hasil mengejutkan selalui mewarnai ajang yang mulai berlangsung pada 1960/1961 ini. Contohnya seperti tiga laga di atas yang menjadi noda bagi Manchester United. Mereka menyerah di tangan klub papan bawah. Padahal, turnamen baru memasuki babak kedua.