Simbol garis merah di bola yang digunakan pada pekan ke-13 Serie A 2024/2025. (x.com/SerieA)
Presiden Serie A, Lorenzo Casini, mengungkapkan gerakan Un Rosso alla Violenza merupakan wujud komitmen untuk melindungi perempuan. Sebagai olahraga dengan penggemar di seluruh dunia, sepak bola merupakan wadah untuk menunjukkan dukungan. Melalui sepak bola, kampanye ini diharapkan dapat menjangkau kepedulian sosial lebih luas lagi.
"Sepak bola bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga sebuah fenomena sosial yang kuat yang mampu menjangkau jutaan penggemar. Inilah sebabnya mengapa kami harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyampaikan pesan kesadaran yang mampu menyebarkan nilai-nilai fundamental seperti rasa saling menghormati, solidaritas, dan non-diskrimansi," ujar Lorenzo Casini, dikutip situs resmi Serie A.
Casini berterimakasih kepada seluruh pemain, pelatih, staf, hingga wasit yang telah mengkampanyekan ini dengan tanda garis merah di pipi. Ia berharap gerakan ini dapat meluas untuk meningkatkan perlindungan terhadap perempuan. Ini juga berguna agar perempuan tidak menjadi korban kekerasan, terlebih dari orang-orang terdekatnya.
"Dengan semangat inilah, hari ini, lebih dari sebelumnya, kami berniat untuk menegaskan kembali komitmen kami dalam menentang segala bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, dengan mempromosikan #unreallaviolenza di seluruh lapangan Serie A," imbuhnya.
"Ucapan terima kasih secara khusus ditujukan kepada para pemain, staf teknis dan wasit yang akan turun ke lapangan dengan tanda merah yang terkenal di wajah mereka, untuk memberikan kesaksian atas komitmen mereka dalam menentang segala bentuk kekerasa terhadap perempuan dengan demikian menjadi teladan bagi seluruh fans," tuturnya lagi.
Gestur dari Serie A Italia ini menjadi sinyal positif bahwa sepak bola masih menjadi arena yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait sebuah isu penting. Apakah kamu pernah menemukan aksi serupa di liga sepak bola lainnya?