Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arjen Robben (fifa.com)

Jakarta, IDN Times - Ada satu julukan unik yang didapatkan Arjen Robben selama berkarier sebagai pesepak bola profesional. Dia acap dijuluki sebagai 'Pangeran Kaca'.

Menilik kata Pangeran dalam julukan tersebut, hal itu seakan menjadi sesuatu yang lumrah. Sepanjang kariernya, Robben sangat berprestasi. Dia berhasil meraih gelar Premier League, LaLiga, dan Bundesliga, plus meraih trofi Liga Champions.

Namun, adanya kata Kaca dalam julukan itu juga menghadirkan makna khusus. Kaca adalah sesuatu yang rapuh dan mudah pecah. Dia tidak sekuat besi atau baja. Terbanting sedikit saja, kaca akan berubah menjadi kepingan-kepingan.

Melihat apa yang terjadi sepanjang karier Robben ini, memang pas layaknya julukan Pangeran Kaca diberikan kepadanya. Robben memang pemain hebat, tetapi dia gampang cedera. Dia punya skill apik, tetapi diimbangi dengan kaki yang juga tidak terlalu kuat.

1. Riwayat cedera Robben sepanjang karier

Arjen Robben (goal.com)

Robben mulai rutin cedera ketika dia membela Chelsea. Ketika itu, cedera membuatnya melewatkan beberapa partai penting, termasuk semifinal Liga Champions 2004/05. Dia juga pernah menjalani operasi lutut di Chelsea yang mengharuskannya absen selama empat minggu.

Kebiasaan cedera ini mulai terbawa ketika dia membela Real Madrid. Ragam cedera dia alami, mulai dari sobek otot, cedera engkel, hingga iritasi di bagian Achilles-nya. Lanjut membela Bayern, riwayat cedera Robben bertambah parah.

Di Bayern, cedera yang dialami Robben lebih bervariasi lagi. Selain cedera langganan pesepak bola macam engkel, paha, lutut, atau sobek otot, Robben bahkan sampai mengalami cedera punggung, terkena flu berat, cedera tendon, hingga cedera betis.

Jika ditotal, menurut catatan "Transfermarkt", Robben mengalami cedera sebanyak 58 kali sepanjang kariernya. Gara-gara cedera ini juga, dia kadang harus absen berhari-hari, bahkan sampai berminggu-minggu lamanya dari tim.

2. Lama masa penyembuhan Robben bervariasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di