Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pesepak Bola Top yang Memutuskan Pensiun di Qatar Stars League

mundodeportivo.com

Bermain di liga asal Asia memang bukanlah opsi terbaik bagi para pesepak bola top Eropa ataupun Amerika Selatan. Namun, liga asal Asia biasanya dijadikan sebagai destinasi terakhir untuk mengakhiri karier para pesepak bola top karena mendapat jaminan tempat utama dan gaji yang besar.

Qatar Stars League atau QSL yang merupakan kasta tertinggi sepak bola Qatar selalu menjadi 10 besar liga terbaik yang ada di Asia. Begitu juga para pesepak bola top ini yang akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu di negara yang berada di wilayah jazirah Arab.

Lantas, siapa sajakah pesepak bola top yang memutuskan untuk pensiun di Qatar Stars League? Berikut Kami sajikan daftarnya, check this out!

1. Gabriel Batistuta

medium.com/@potreroxelmundo

Setelah malang melintang di Serie A Italia, Gabriel Batistuta akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan kariernya di Liga Qatar bersama Al Arabi SC. Batistuta bergabung ke Al Arabi dari AS Roma pada tahun 2003 dengan status free transfer.

Selama 2 tahun bermain untuk Al Arabi, striker legendaris Argentina ini berhasil tampil gemilang dengan catatan 25 gol dari 21 penampilan. Dengan penampilannya tersebut, Batistuta berhasil meraih gelar top skor Qatar Stars League musim 2003/2004 dengan torehan 25 gol. Ia akhirnya memutuskan untuk pensiun pada bulan Maret 2005.

2. Stefan Effenberg

ligalive.net/GettyImages

Sama seperti Gabriel Batistuta, legenda tim nasional Jerman, Stefen Effenberg, juga akhirnya memutuskan untuk bergabung ke Al Arabi SC pada tahun 2003 dengan status free transfer. Pemutusan kontrak oleh Vfl Wolfsburg pada bulan April 2003 menjadi alasan yang melatarbelakangi Stefan Effenberg bermain di QSL.

Bersama Al Arabi SC, Effenberg  hanya bermain satu musim dan mencetak 4 gol dari 15 penampilan sebagai seorang gelandang. Pada bulan Juli 2004, Effenberg memutuskan untuk gantung sepatu di tim asal Kota Doha tersebut.

3. Frank de Boer

goal.com

Legenda Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda, Frank de Boer, adalah nama selanjutnya. Pada bulan Juli 2004, Frank de Boer berlabuh ke Al Rayyan SC dari Glasgow Rangers dengan status free transfer. Bersama Al Rayyan, Frank hanya bermain 1 musim dengan catatan 16 kali penampilan dan 5 gol sebagai seorang bek tengah.

Di musim selanjutnya, Frank de Boer bergabung dengan klub QSL lain, yakni Al Shamal. Namun, bersama Al Shamal, Frank de Boer tidak banyak tampil dan memutuskan untuk gantung sepatu di klub tersebut.

4. Ronald de Boer

dailyrecord.co.uk

Ronald de Boer adalah pesepak bola legendaris Belanda yang berposisi sebagai attacking midfielder yang juga merupakan saudara kembar dari Frank de Boer. Selama kariernya di sepak bola, Frank dan Ronald hampir selalu bermain bersama dalam satu tim. Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Glasgow Rangers adalah beberapa tim Eropa yang dibela oleh kedua pemain tersebut secara bersamaan.

Begitu pula kala bermain di liga Qatar, Keduanya sama-sama pernah membela Al Rayyan SC dan Al Shamal. Namun, saat membela Al Shamal, Ronald de Boer lebih banyak tampil dan lebih lama bertahan dibandingkan sang kakak.

Kala membela Al Shamal, Ronald de Boer bermain selama dua setengah musim dengan torehan 8 gol dari 56 laga. Ia akhirnya memutuskan untuk pensiun dari sepak bola pada bulan Maret 2008.

5. Marcel Desailly

nairaland.com

Bek serbabisa yang menjadi andalan Timnas Prancis di Piala Dunia 1998, Marcel Desailly, juga menutup kariernya sebagai pesepak bola di Qatar Stars League. Total ada 2 tim yang Desailly bela di QSL dalam waktu 2 musim, yakni Al Gharafa dan Qatar SC.

Desailly pertama kali datang ke Qatar untuk membela tim Al Gharafa pada bulan Oktober 2004. Bersama klub berjuluk Al-Fuhud tersebut, Desailly berhasil mencetak 6 gol dari 28 pertandingan sekaligus membawa Al Gharafa menjadi juara Qatar Stars League musim 2004/2005.

Setelah membawa Al Gharafa juara, Desailly akhirnya pindah ke Qatar SC pada bulan Juli 2005. Namun, kariernya di Qatar SC hanya bertahan 4 bulan. Ia gantung sepatu pada bulan November 2005.

6. Xavi Hernandez

marca.com

Pemain andalan Timnas Spanyol di Piala Dunia 2010, Xavi Hernandez, menjadi salah satu pemain top Eropa yang lama bermain di Qatar Stars League. Setelah menghabiskan 18 tahun bersama Barcelona, Xavi memutuskan untuk hijrah ke Liga Qatar pada tahun 2015 dengan bergabung bersama Al Sadd.

Tidak hanya sekedar numpang lewat, Xavi berhasil menjadi salah satu pemain kunci selama 4 tahun kariernya bersama Al Sadd. Total 24 gol dan 28 assists berhasil Xavi berikan dalam 90 kali penampilannya bersama Al Sadd, sekaligus berhasil memberikan gelar juara musim 2018/2019.

Setelah pensiun pada tahun 2019, Xavi Hernandez akhirnya ditunjuk sebagai pelatih Al Sadd dan masih bertahan hingga sekarang.

7. Wesley Sneijder

dnaindia.com

Nama terakhir dalam daftar ini ialah legenda Timnas Belanda, Wesley Sneijder. Setelah menghabiskan 15 tahun berkarier di berbagai tim Eropa, Sneijder berlabuh ke Al Gharafa pada bulan Januari 2018 dengan status free transfer.

Bersama Al Gharafa, Sneijder berhasil tampil sebanyak 27 penampilan dengan torehan 16 gol dan 6 assists. Total 1,5 musim Sneijder membela Al Gharafa. Ia memutuskan untuk pensiun pada bulan Agustus 2019.

 

Itulah 7 pesepak bola top yang memutuskan pensiun di Qatar Stars League. Tempat utama dan gaji tinggi adalah penawaran terbaik yang ditawarkan para klub Qatar untuk menarik para pesepak bola top ini. Pertanyaannya, apakah akan ada lagi pesepak bola top yang pensiun di Qatar Stars League setelah mereka? Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us