Kenapa Rodrigo Bentancur Dihukum FA, tetapi Enzo Fernandez Tidak?

Rodrigo Bentancur baru-baru ini dijatuhi hukuman berat oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) setelah terbukti menggunakan ujaran rasial terhadap rekan setimnya di Tottenham Hotspur, Son Heung Min. Salah satu hukuman yang diberikan FA kepadanya berupa larangan bermain selama tujuh pertandingan domestik. Keputusan ini diambil setelah insiden yang terjadi pada Juni 2024, ketika pemain asal Uruguay ini memberikan komentar yang dianggap rasis dalam sebuah wawancara televisi.
Keputusan FA untuk menjatuhkan sanksi kepada Rodrigo Bentancur atas tuduhan rasisme telah memicu perdebatan. Banyak pihak mempertanyakan mengapa kasus Bentancur diperlakukan berbeda dengan kasus Enzo Fernandez dari Chelsea. Keduanya dinilai melakukan pelanggaran serupa, tetapi hanya Bentancur yang dikenai sanksi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai standar ganda dalam penerapan aturan oleh FA.
1. Meski sudah meminta maaf, Rodrigo Bentancur tetap dikenai hukuman oleh FA
Kasus Rodrigo Bentancur ini menyoroti bagaimana masalah rasisme masih menjadi isu besar dalam dunia sepak bola. Meskipun banyak upaya dilakukan untuk menanggulangi hal demikian, insiden-insiden serupa masih sering terjadi dan menjadi perhatian publik. Dalam kasus Bentancur, komentar yang diungkapkan dalam konteks humor tampaknya tidak diterima dengan baik oleh banyak orang, termasuk oleh Son Heung Min.
Dalam sebuah wawancara bersama stasiun TV Uruguay, Bentancur mencoba membuat lelucon tentang Son. Namun, candaan yang ia lontarkan mengenai kemiripan fisik orang Korea Selatan dianggap sebagai pernyataan yang sensitif dan memicu kontroversi. Meskipun ia telah meminta maaf melalui media sosial dan secara pribadi kepada Son, insiden ini telah meninggalkan bekas yang buruk.
Setelah melalui proses investigasi yang dilakukan oleh komisi pengawas independen, FA memutuskan untuk menjatuhkan sanksi berat kepada Bentancur. Dirinya terbukti melanggar dua pasal peraturan FA, yakni Pasal E3.1 terkait penggunaan bahasa yang tidak pantas dan Pasal E3.2 mengenai pernyataan bernada rasis. Akibatnya, Bentancur harus absen dari tujuh pertandingan domestik, membayar denda sebesar 100 ribu pound sterling atau sekitar Rp2 miliar, dan diwajibkan mengikuti program pendidikan antirasisme.