Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret bagian stadion Old Trafford, markas Manchester United (unsplash.com/@adwipal)
potret bagian stadion Old Trafford, markas Manchester United (unsplash.com/@adwipal)

Jakarta, IDN Times - Sikap yang keras kepala kembali ditunjukkan pelatih Manchester United, Ruben Amorim. Jelang lawan Chelsea di Old Trafford, Sabtu (20/9/2025), Amorim menegaskan filosofi permainannya gak akan bisa diubah meski MU terus menuai hasil buruk.

Amorim mengaku akan mempertahankan skema tiga bek kontroversial, meski sudah didesak untuk mengubahnya agar MU bisa menang. Bahkan, pria Portugal itu mengklaim seorang Paus tak bisa merayunya untuk melakukan hal tersebut.

"Tidak, tidak, tidak. Tak satu pun orang, bahkan Paus bisa mengubah saya. Ini pekerjaan, tanggung jawab saya. Ini hidup saya. Jadi, saya tak akan mengubahnya," ujar Amorim dilansir BBC Sport.

1. Bagian dari integritas

Ada alasan tertentu mengapa Amorim bersikeras enggan mengubah pendiriannya. Bagi Amorim, idenya merupakan bagian dari integritas. Ketika mengikuti saran orang lain untuk mengubah filosofi, dia khawatir di masa mendatang hal serupa bisa terjadi lagi.

Di sisi lain, Amorim sadar akan pentingnya kemenangan buat MU. Dia juga tahu jika publik sudah lama menantikan tiga poin secara konsisten. Namun, dia meminta agar adanya toleransi lantaran MU sedang berevolusi.

"Segalanya penting ketika Anda memikirkan dampak dari keputusan yang diambil buat tim. Saya melakukan dengan ara sendiri. Saya berharap ada waktu mengubahnya, tapi ini evolusi," kata Amorim.

2. Bersikeras jadikan Fernandes gelandang sentral

MU kemungkinan akan diperkuat lagi oleh Matheus Cunha saat melawan Chelsea. Artinya, Amorim bisa menempatkan Bruno Fernandes kembali sebagai gelandang sentral.

Skema ini sebenarnya berujung fatal ketika MU dibantai Manchester City. Fernandes selalu kewalahan ketika menghadapi kontrol ManCity dari lini tengah, dan kecolongan kala Phil Foden mencetak gol pertama.

"Saya mau Bruno mendapatkan bola lebih sering, agar bisa mengontrol laga. Mungkin, dia tak mendapatkan kebebasan seperti biasanya, masuk ke kotak penalti. Tapi, dia bisa melakukannya dan melepaskan tembakan. Terkadang, kami rindu Bruno di depan, tapi jika Cunha ada maka ada pemain tambahan," ujar Amorim.

3. Momen penghakiman Amorim di MU

Sebenarnya, tiga laga ke depan akan menjadi penentu nasib eks pelatih Sporting Lisbon tersebut. Duel melawan Chelsea, Sunderland, dan Brentford, bisa memastikan apakah Amorim dipecat atau tidak.

Tapi, menurut Direktur Sepak bola MU, Jason Wilcox, permasalahannya bukan pada Amorim. Saat ini, menurut Wilcox, MU sedang menuju arah perbaikan dan butuh stabilitas.

"Saya berdoa kami mendapatkan kesempatan membalikkan keadaan. Saya merasa bukan waktunya kita bicara 'akankah kita menang?'. Tapi, kita bicara 'kapan menang lagi?'," ujar Wilcox.

Editorial Team