Dahulu, sepak bola identik dengan logo rumit dan jersey bercorak. Coba ingat jersey kiper Jepang di Piala Dunia 2002 yang diwarnai pola menyerupai bara api dan jersey bermotif chevron Timnas Belanda di Piala Eropa 1988. Namun, sejak 2010-an, transformasi terjadi dengan masifnya.
Klub-klub sepak bola mulai mengubah brand mereka. Logo-logo didesain ulang jadi lebih minimalis, jersey terkini pun lebih sering polosan tanpa detail corak dan dekorasi. Juventus, AFC Ajax, Hellas Verona, Wolverhampton Wanderers, sampai West Ham United adalah kasus terjelas dari merasuknya aliran minimalisme dalam sepak bola.
Lantas, apa perlunya adaptasi ini dilakukan? Bagaimana pula tanggapan dan dampak dari invasi minimalisme dalam industri sepak bola?