Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Jakarta, IDN Times - Persebaya Surabaya baru merilis video dokumenter saat pecahnya Tragedi Kanjuruhan selepas duel Arema FC melawan Persebaya, pada 1 Oktober 2022 lalu. Pemain asing Persebaya, Leo Lelis, merasa situasi itu bak di tengah peperangan.

Video dokumenter itu diunggah di kanal Youtube resmi Persebaya, Kamis (27/10/2022). Video itu mengulas bagaimana pertandingan berlangsung, hingga terjadinya tragedi di akhir pertandingan.

"Saya tidak pernah melihat yang seperti ini, itu seperti perang," kata Leo Lelis, saat menceritakan situasi di dalam mobil rantis.

1. Sempat rayakan kemenangan di ruang ganti

Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Persebaya sempat merayakan kemenangannya atas Arema dengan skor 3-2. Menang dalam derbi Jawa Timur, apalagi di markas sang rival, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka.

Namun, suasana gembira berubah menjadi menegangkan setelah pihak keamanan menghampiri mereka, meminta untuk bergegas meninggalkan ruang ganti dalam lima menit.

"Saya ingat, menangis bersama Higor Vidal, itu momen yang spesial. Sementara, Sho Yamamoto lebih dingin, karena memang begitu. Kami tahu, kemenangan itu bersejarah. Tiba-tiba kami mendengar kami hanya punya lima menit untuk segera pergi. Perasaan saya berubah, seperti punya firasat buruk," ujar Leo Lelis.

2. Ada kobaran api di dekat mobil rantis

Editorial Team

Tonton lebih seru di