Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertandingan sepak bola
ilustrasi pertandingan sepak bola (pixabay.com/tlemens)

Intinya sih...

  • Luciano Spalletti sukses membawa AS Roma bersaing di Serie A

  • Spalletti menukangi Inter Milan selama 2 musim dengan hasil yang naik turun

  • Spalletti membantu Napoli meraih gelar juara Serie A setelah 33 tahun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Juventus resmi menunjuk Luciano Spalletti sebagai pelatih baru pada 30 Oktober 2025. Sang juru taktik direkrut untuk menggantikan Igor Tudor yang dipecat. Kedatangannya ini diharapkan mampu membawa Juventus kembali kompetitif pada 2025/2026. 

Luciano Spalletti merupakan sosok pelatih bepengalaman. Sebelum Juventus, ia pernah melatih banyak klub di Italia. Beberapa klub yang ditanganinya berstatus elite di Serie A Italia. Lalu, seperti apa performanya sebagai pelatih klub-klub elite itu? Simak di bawah ini.

1. Luciano Spalletti menuai kesuksesan dalam dua periode melatih AS Roma

AS Roma merupakan klub elite pertama yang pernah dilatih Luciano Spalletti. Ia berlabuh ke ibu kota setelah menangani sejumlah klub Italia. Ia menjalani karier sebagai juru taktik di Stadio OIimpico dalam dua periode, yakni pada 2005–2009 dan 2016–2017.

Bisa dibilang, Spalletti menuai kesuksesan selama melatih AS Roma. Pada periode pertamanya, ia mengantarkan tim Serigala Ibu Kota menjuarai 2 Coppa Italia dan 1 Supercoppa Italiana. Di Serie A, AS Roma konsisten di papan atas meski belum berhasil juara. Ia memimpin AS Roma dalam 224 laga dengan 122 kemenangan, 53 keimbangan, dan 20 kekalahan.

Sementara, periode keduanya berlangsung 1,5 tahun. Ia kembali ke ibu kota pada Januari 2016. Saat itu, ia direkrut untuk menggantikan Rudi Garcia yang gagal membawa AS Roma kompetitif pada 2015/2016. Spalletti mampu mengangkat performa tim hingga akhir musim.

Pada 2016/2017, Spalletti memberikan dampak nyata dengan membawa AS Roma bersaing dalam perebutan titel juara Serie A. Namun, AS Roma hanya finis runner up setelah kalah dari Juventus. Meski begitu, AS Roma di bawah asuhannya mampu kompetitif. Secara total, ia memimpin dalam 75 laga dengan 50 kemenangan, 11 keimbangan, dan 14 kekalahan.

2. Luciano Spalletti pernah menukangi Inter Milan selama 2 musim

Setelah meninggalkan AS Roma pada musim panas 2017, Luciano Spalletti melanjutkan karier bersama Inter Milan. Namun, performa tim cenderung naik turun di Giuseppe Meazza. Ia hanya bertahan sebagai pelatih selama 2 tahun hingga musim panas 2019. 

Musim perdananya pada 2017/2018, Spalletti mampu membawa Inter Milan bersaing di papan atas. Setelah terpuruk beberapa musim sebelumnya, Inter Milan berhasil finis keempat di Serie A. Ini sekaligus meloloskan tim ke Liga Champions Eropa setelah absen 6 musim. 

Pada 2018/2019, Inter Milan mentas di Liga Champions. Sayangnya, Spalletti gagal mengantarkan tim melaju ke fase gugur setelah hanya finis ketiga di babak grup. Ini membuat Inter Milan mesti turun kasta berkompetisi di Liga Europa. Namun, hasilnya juga tak memuaskan. Inter Milan hanya sampai babak 16 besar usai kalah dari Eintracht Frankfurt.

Di Serie A, Inter Milan juga kesulitan bersaing dalam perebutan titel juara. I Nerazzurri hanya mampu mengakhiri musim di peringkat empat. Alhasil, kontrak Spalletti tidak diperpanjang pada musim panas 2019. Secara keseluruhan, Spalletti mendampingi Inter Milan dalam 90 laga. Di bawah asuhannya, Inter Milan meraih 46 kemenangan, 24 keimbangan, dan 20 kekalahan.

3. Luciano Spalletti sukses membantu Napoli juara Serie A setelah 33 tahun

Napoli merupakan klub terakhir yang ditangani Luciano Spalletti sebelum Juventus. Ia berada di Naples selama 2 musim pada 2021–2023. Meski singkat, periodenya di Stadio Diego Armando Maradona menuai kesuksesan dan menghadirkan pencapaian bersejarah. 

Musim perdananya pada 2021/2022, Spalletti membawa Napoli finis di peringkat ketiga Serie A. Setelah itu, Napoli bersaing dalam perebutan titel juara pada 2022/2023. Hasilnya, Napoli sukses meraih Scudetto sekaligus mengakhiri puasa gelar juara liga selama 33 tahun.

Kendati mampu membawa Napoli juara, Spalletti memutuskan untuk meninggalkan kursi pelatih pada musim panas 2023. Secara total, ia memimpin Napoli dalam 90 laga di berbagai ajang. Ia mampu membantu Napoli mencatatkan 62 kemenangan, 16 keimbangan, dan 18 kekalahan. 

Melihat rekam jejak Spalletti bersama klub-klub elite di atas, kualitasnya sudah teruji dan tak perlu diragukan lagi. Juru taktik 66 tahun ini berhasil mengatasi tekanan melatih klub besar hingga mampu konsisten bersaing. Patut ditunggu kiprahnya sebagai pelatih baru Juventus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team