Klub terbaru yang masuk daftar tak membanggakan ini adalah Tottenham Hotspur. The Lilywhites baru saja menyudahi EPL 2024/2025 di peringkat 17. Itu adalah capaian terburuk mereka di divisi utama Liga Inggris sejak 1976/1977. Tottenham beruntung tidak terdegradasi karena ada tiga klub lain yang lebih buruk dari mereka.
Jika melihat ketajaman Tottenham di EPL musim ini, mereka harusnya bisa finis jauh lebih tinggi. The Lilywhites mencetak 64 gol, lebih produktif dari sembilan tim di atas mereka. Koleksi Tottenham bahkan setara dengan Chelsea yang masuk empat besar. Namun, Tottenham menelan jauh lebih banyak kekalahan karena lini belakang yang rapuh.
Permainan menyerang ala pelatih Ange Postecoglou memang bak pedang bermata dua bagi Tottenham. Mereka bisa membuat 64 gol, tetapi juga kebobolan 65 kali. Tottenham pun menelan 22 kekalahan, rekor terburuk mereka sejak 1934/1935. Beruntung, The Lilywhites mendapat pelipur lara pada akhir musim berupa trofi Liga Europa.
Enam klub di atas sukses mencetak banyak gol dalam 1 musim EPL. Namun, lini belakang yang rapuh membuat mereka sering kalah dan akhirnya finis di papan bawah. Terbukti, ketajaman lini serang bukanlah satu-satunya syarat bagi sebuah tim untuk meraih prestasi.