Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak bola (pexels.com/Pixabay)

Eks pemain Timnas Portugal, Luis Nani, memutuskan untuk pensiun setelah 19,5 tahun berkarier sebagai pesepak bola. Ia memutuskan untuk gantung sepatu pada 8 Desember 2024 bersama klub kasta tertinggi Primeira Liga Portugal, CF Estrela Amadora. Keputusannya ini memutus karier panjangnya di dunia sepak bola.

Selama berkarier sebagai pesepak bola, Nani pernah dilatih oleh puluhan manajer berbeda. Beberapa di antaranya merupakan nama besar yang tak asing didengar penggemar sepak bola. Pertanyaannya, siapakah manajer yang paling sering mengandalkannya? Yuk, ketahui enam yang teratas dalam ulasan berikut ini!

1. Sir Alex Ferguson (216 laga) membuat Luis Nani dikenal publik

Perlu diakui jika Luis Nani mulai dikenal secara luas ketika berseragam Manchester United (2007--2014). Itu merupakan salah satu jasa Sir Alex Ferguson yang memboyongnya dari Sporting CP. Nani dilatih Ferguson selama 6 tahun. Sebab, manajer asal Skotlandia itu memutuskan pensiun dan berpisah dengan Manchester United pada akhir 2012/2013. Selama dilatih Ferguson, Nani tampil produkti dengan menciptkana 40 gol dan 70 assist dari 216 laga.

2. Paulo Bento (67 laga) berjasa dalam karier Nani di Sporting CP

Jose Peseiro menjadi manajer yang berjasa mengangkat Luis Nani ke level profesional. Namun, ia baru panas di tim utama Sporting CP ketika dilatih oleh Paulo Bento. Manajer berkebangsaan Portugal itu memberi kepercayaan bagi Nani yang masih muda. Hal itu terjadi karena Nani juga berhasil menunjukkan potensi yang besar. Alhasil, Nani bisa mencatatkan 10 gol, 12 assist, dan 67 laga di bawah arahan Bento pada 2005--2007.

3. Oscar Pareja (55 laga) paling sering memainkan Nani di Orlando City SC

Luis Nani menghabiskan 3 tahun kariernya bersama Orlando City SC pada 2019--2021. Bersama klub Amerika Serikat tersebut, ia paling sering dimainkan oleh Oscar Pareja. Momen tersebut terjadi pada Desember 2019--Februari 2021. Dalam kurun waktu tersebut, Pareja berhasil mengeksploitasi kemampuan Nani di sisi sayap. Ia memainkan pemain asal Portugal tersebut dalam 55 laga dan mampu menghasilkan 19 gol serta 12 assist.

4. Vitor Pereira (46 laga) membesut Nani selama semusim di Fenerbahce

Luis Nani pernah berseragam Fenerbahce pada 2015/2016. Selama semusim berseragam klub asal ibu kota Turki tersebut, ia hanya dilatih oleh satu manajer. Dia adalah Vitor Pereira, manajer asal Portugal yang memainkan Nani sebanyak 46 laga. Dalam kurun waktu tersebut, Nani sering menjadi andalan dengan menghasilkan 12 gol dan 13 assist sebagai sayap kiri.

5. Marco Silva (37 laga) membawa Nani kembali ke Sporting CP

Luis Nani memiliki 3 masa membela Sporting CP, yakni 2005--2007, 2014/2015, dan 2018--2019. Pada masa keduanya berseragam Sporting CP, Nani datang sebagai pemain pinjaman dari Manchester United. Ia dipanggil oleh Marco Silva, manajer asal Portugal yang pada 2024/2025 ini tengah melatih Fulham. Ia dilatih Silva selama 1 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Nani memainkan 37 laga dengan menorehkan 12 gol dan 8 assist.

6. James O'Connor (33 laga) berperan membawa Nani mencicipi MLS

James O'Connor menjadi manajer yang membawa Luis Nani mencicipi Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat. Kala itu, Nani diboyong O'Connor ke Orlando City SC pada 2019. Sayangnya, kebersamaan keduanya hanya bertahan selama 10 bulan. Sebab, O'Connor dipecat dari posisinya sebagai manajer Orlando City SC. Selama dilatih O'Connor, Nani memainkan 33 laga serta berhasil menyumbang 12 gol dan 7 assist.

Selain enam manajer di atas, Luis Nani juga pernah dilatih oleh sejumlah manajer atau pelatih ternama. Sebut saja Simone Inzaghi, Louis van Gaal, Patrick Kluivert, Cesare Prandelli, dan David Moyes. Mereka bisa menjadi role model bagi Nani bila suatu saat melanjutkan kariernya sebagai manajer sepak bola.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team