Prestasi Terbaik 5 Manager Manchester United setelah Sir Alex Ferguson

Ruben Amorim sudah memulai era kepemimpinannya di Manchester United. Manajer Portugal itu dipercaya membesut Setan Merah sejak November 2024. Setelah sukses di Sporting CP, Amorim tentu diharapkan bisa membawa Manchester United berjaya. Gelar juara English Premier League (EPL) yang lepas sejak 2013 adalah harapan terbesar.
Amorim sendiri adalah manajer tetap keenam Manchester United sejak 2013, alias sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson. Lima manajer sebelum Amorim gagal membawa Setan Merah juara EPL. Namun, ada beberapa catatan prestasi mereka yang patut dikenang. Inilah prestasi terbaik lima manajer tetap Manchester United pasca Sir Alex Ferguson.
1. David Moyes meloloskan Manchester United ke perempat final Liga Champions Eropa 2013/2014
Manajer pertama yang memimpin Manchester United pasca era Sir Alex Ferguson adalah David Moyes. Moyes mendapatkan kepercayaan direksi Setan Merah usai dipilih langsung oleh Ferguson sendiri. Sayangnya, eks nakhoda Everton itu gagal total di Manchester United. Ia kehilangan jabatannya dalam 9 bulan gara-gara rentetan hasil buruk.
Moyes sempat memulai era kepemimpinannya atas Setan Merah dengan trofi. Ia membawa mereka memenangi Community Shield 2013. Namun, performa Manchester United di EPL 2013/2014 amat buruk. Mereka hanya finis di peringkat ketujuh klasemen. Itu adalah kali pertama Setan Merah finis di luar tiga besar klasemen liga era Premier League.
Meski demikian, masih ada prestasi yang bisa dibanggakan Moyes di Manchester United. Ia membawa mereka menembus perempat final Liga Champions Eropa 2013/2014. Padahal, itu adalah kali pertamanya memimpin klub di Liga Champions. Setan Merah pun hanya tersingkir di tangan Bayern Munich yang saat itu berstatus juara bertahan.
2. Louis van Gaal membawa Setan Merah meraih trofi Piala FA 2015/2016
Pada 2014/2015, Manchester United memulai musim dengan manajer baru. Louis van Gaal yang sarat pengalaman melatih di level tertinggi dipercaya membesut Setan Merah. Musim debut Van Gaal di Manchester United tak berbuah trofi. Namun, pria Belanda itu sukses membawa mereka finis di empat besar klasemen EPL.
Sayangnya, era kepemimpinan Van Gaal pun berakhir prematur. Ia dipecat pada akhir 2015/2016 karena gagal mempertahankan posisi empat besar di EPL. Van Gaal sebenarnya sempat mempersembahkan trofi Piala FA musim tersebut sebagai pelipur lara. Namun, raihan tersebut tetap gagal menyelamatkannya.
3. Jose Mourinho mempersembahkan tiga trofi pada musim pertama di Manchester United
Untuk menggantikan Van Gaal, Manchester United menunjuk sosok yang terbilang kontroversial. Ia adalah Jose Mourinho, manajer yang dulu sempat berseteru dengan Sir Alex Ferguson. Mourinho dipercaya karena kemampuannya meraih trofi sudah terbukti. Benar saja, ia langsung membawa Setan Merah memenangi tiga trofi pada 2016/2017.
Ketiga trofi tersebut adalah Community Shield, Piala Liga, dan Liga Europa. Trofi Liga Europa khususnya spesial karena merupakan merupakan yang pertama dalam sejarah Setan Merah. Itu juga menjadi trofi Eropa pertama Manchester United sejak 2008.
Sayangnya, Mourinho gagal meraih trofi tambahan dalam 1,5 musim berikutnya. Manchester United hanya sempat menjadi runner-up di tiga ajang pada 2017/2018. Mourinho pun dipecat pada paruh musim 2018/2019 dan digantikan Ole Gunnar Solskjaer.
4. Ole Gunnar Solskjaer membawa Manchester United menjadi runner-up EPL dan Liga Europa 2020/2021
Era kepemimpinan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United bermula dari status manajer interim. Namun, ia belakangan diangkat menjadi manajer tetap Solskjaer mempertahankan jabatan tersebut hingga November 2021. Ia gagal meraih satu pun trofi bersama Manchester United, tetapi beberapa kali hampir berhasil melakukannya.
Pada 2019/2020, Solskjaer membawa Manchester United menembus semifinal dalam tiga ajang. Pada 2020/2021, Setan Merah bahkan dibawanya menjadi runner-up EPL dan Liga Europa. Gaya bermain mereka di bawah Solskjaer pun atraktif dan banyak menghasilkan gol. Sayangnya, performa buruk pada awal 2021/2022 membuatnya kehilangan jabatan.
5. Erik ten Hag meraih 2 trofi dalam 2 musim menangani Manchester United
Erik ten Hag adalah manajer tetap terakhir Manchester United sebelum Bruno Amorim. Ten Hag datang ke Old Trafford dengan reputasi bagus usai sukses bersama Ajax Amsterdam. Hasilnya, musim pertamanya di Manchester United berbuah trofi Piala Liga 2022/2023. Trofi tersebut mengakhiri puasa gelar yang sempat diderita Setan Merah sejak 2017.
Sayangnya, performa Manchester United terjun bebas pada musim kedua Ten Hag. Mereka finis di peringkat ke-8 EPL 2023/2024 dan menjadi bulan-bulanan di Liga Champions. Beruntung, Manchester United masih bisa menutup musim dengan raihan trofi Piala FA.
Alhasil, Ten Hag masih dipertahankan sebagai manajer Manchester United pada awal 2024/2025. Namun, performa yang tak kunjung membaik membuatnya kehilangan jabatan pada Oktober 2024. Ia pergi dengan catatan 2 trofi dalam 2 musim membesut Setan Merah.
Kelima manajer di atas gagal membawa Manchester United juara EPL dan Liga Champions Eropa. Namun, mereka tetap punya beberapa raihan membanggakan bersama Setan Merah. Bisakah Ruben Amorim meraih prestasi lebih baik daripada mereka?