Zidane memang tidak dikenal sebagai pelatih dengan taktik yang revolusioner, macam Conte dengan skema tiga bek atau Juergen Klopp dengan gegenpressing miliknya. Alih-alih saklek, Zidane justru adalah sosok yang fleksibel perkara taktik.
Banyak skema yang sering Zidane terapkan selama melatih Madrid, mulai dari 4-4-2, 4-3-3, 4-2-3-1, bahkan 3-5-2. Zidane akan menerapkan skema sesuai lawan yang dihadapi. Dia juga tidak ragu mengubah skema di tengah pertandingan saat merasa mentok.
Fleksibilitas Zidane perkara taktik ini ditopang oleh kemampuannya dalam menyeimbangkan ruang ganti. Saat melatih Madrid, dia punya kemampuan mengendalikan ego para bintang macam Cristiano Ronaldo, Toni Kroos, serta Sergio Ramos, hingga akhirnya manut pada instruksinya. Karisma jadi salah satu kelebihan Zidane dan itu diakui oleh Ronaldo hingga Ramos.
"Ketika kamu bekerja dengan pemain berkualitas tinggi, mereka sebenarnya sudah tahu bagaimana cara mengatur diri sendiri. Terutama, ketika mereka sedang berada dalam periode buruk. Jadi, saya tinggal menenangkan mereka, itu saja," ujar Zidane, dilansir Calciomercato.