Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Napoli (pixabay.com/jorono)

Ketika Napoli membeli David Neres pada awal musim 2024/2025, komunitas sepak bola dibuat bergairah. Publik berpeluang kembali menyaksikan duet inverted winger yang mematikan. Neres yang berkaki kiri diprediksi akan mengisi posisi sayap kanan. Sementara, di sayap kiri, Napoli sudah memiliki Khvicha Kvaratskhelia yang menjadi penghuni tetap sejak 2022.

Namun, hingga Serie A Italia 2024/2025 berjalan selama 18 pekan, aspirasi tersebut tidak terpenuhi. Tercatat, Neres dan Kvaratskhelia baru sekali saja bermain bersama sejak awal pertandingan. Itu terjadi ketika Napoli mengalahkan Venezia dengan skor 1-0 pada 29 Desember 2024. Lantas, mengapa situasi tersebut bisa terjadi?

1. David Neres dan Khvicha Kvaratskhelia lebih sering saling menggantikan

Sebelum pertandingan melawan Venezia, David Neres dan Khvicha Kvaratskhelia pernah bermain bersama, tetapi tidak sejak awal. Itu terjadi sebanyak tiga kali. Perinciannya adalah saat melawan Bologna dengan menang 3-0 (25 Agustus 2024), Parma dengan menang 2-1 (31 Agustus 2024), dan Lazio dengan kalah 0-1 (8 Desember 2024).

Alih-alih bermain bersama sejak awal pertandingan, Neres dan Kvaratskhelia justru lebih sering saling menggantikan. Dari 21 pertandingan yang sudah dilalui Napoli di seluruh kompetisi hingga 3 Januari 2025, Neres masuk ke lapangan untuk menggantikan Kvaratskhelia sebanyak tujuh kali. Sebaliknya, Kvaratskhelia menggantikan Neres tiga kali.

2. Kontribusi David Neres sebetulnya cukup memuaskan

Data di atas memunculkan dugaan bahwa Antonio Conte belum puas dengan permainan David Neres. Itu mengapa pelatih berusia 55 tahun tersebut baru memberi Neres kesempatan untuk tampil sejak awal sebanyak enam kali. Sisanya, Neres 12 kali menjadi pemain pengganti. Hanya Giovanni Simeone yang bermain sebagai pengganti lebih banyak dibanding dirinya (15).

Dugaan tersebut memang bisa saja benar mengingat ini musim pertamanya bersama Napoli. Neres mungkin masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan apa yang diinginkan Conte. Namun, akan menjadi sangat keliru jika menyebut Neres tidak memberikan kontribusi.

Hingga 3 Januari 2025, Neres bercokol sebagai top assist Napoli dengan tujuh buah umpan. Kemudian, ia sudah mencetak dua gol. Jika menggabungkan kedua catatan tersebut, maka Neres bakal menempati posisi ketiga sebagai pemain dengan keterlibatan gol paling banyak untuk Napoli. Ia hanya kalah dari Romelu Lukaku yang sudah mencetak 6 gol dan 5 assist serta Kvaratskhelia yang sudah mengemas 5 gol dan 3 assist.

3. Matteo Politano lebih cocok untuk gaya bermain yang diinginkan Antonio Conte

Mengapa Antonio Conte tidak kunjung menduetkan David Neres dengan Khvicha Kvaratskhelia? Pelatih dengan koleksi empat scudetto itu rupanya menginginkan fleksibilitas dalam bermain. Untuk mendukung gaya bermainnya itu, Conte membutuhkan para pemain yang versatile.

Ia menggambarkan bahwa ketika tim kesulitan menembus pertahanan lawan, maka pemain sayap harus aktif bergerak ke lini tengah demi menciptakan keunggulan numerik. Begitu pun dengan para gelandang yang harus lebih turun dalam untuk menjemput bola. Dengan demikian, tim tidak monoton dan stagnan dalam menciptakan peluang.

Bagi Conte, Matteo Politano dianggap lebih lihai dalam memainkan peran tersebut dibanding Neres. Itu mengapa pemain asli Italia berusia 31 tahun tersebut lebih sering mendampingi Kvaratskhelia. Meski baru mencetak 1 gol dan 1 assist, pemain yang juga berkaki kidal ini memang salah satu penggawa terpenting untuk Conte.

Statistik menunjukkan, ia sudah bermain sebanyak 20 kali. Hanya Giovanni Di Lorenzo dan Andre-Frank Zambo Anguissa yang mencatatkan jumlah yang sama sejauh ini. Politano sudah tampil sejak awal sebanyak 17 kali. Di Lorenzo, Anguissa, dan Amir Rrhamani menjadi tiga pemain yang punya catatan lebih baik dibanding Politano (19 kali).

Secara rekam jejak, Politano juga memang lebih familier dengan lini tengah. Sebelum bergabung dengan Napoli pada 2021, ia sudah sering bermain sebagai gelandang maupun second striker. Sementara, Neres lebih bertipe seorang pemain sayap murni.

Meski begitu, Conte menegaskan bahwa Neres bukan tidak mampu atau tidak cukup memuaskan. Ia sudah menyatakan secara terbuka bahwa cepat atau lambat publik bakal melihat Neres dan Kvaratskhelia bermain bersama. Pertandingan melawan Venezia menjadi sinyal kencang akan realisasi dari rencana tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team