Selain struktur pemain, Chelsea juga menghadapi masalah daya tahan mental dan fokus. The Athletic memperkirakan, mereka telah membuang delapan poin dari posisi unggul di Premier League hingga akhir Oktober 2025. Dalam laga melawan Wolverhampton Wanderers pada putaran keempat Carabao Cup 2025/2026, keunggulan tiga gol hampir sirna karena kombinasi blunder individual dan lemahnya organisasi bola mati.
Gol-gol yang terjadi memperlihatkan pola yang berulang, seperti miskomunikasi antarbek, kegagalan membaca bola kedua, dan pemain lawan yang dibiarkan bebas di tiang jauh. Tiap kali Chelsea kehilangan kontrol pada babak kedua, struktur pertahanan menjadi kacau dengan garis pertahanan turun terlalu dalam, pressing hilang arah, dan koordinasi antarlini terputus. Situasi seperti itu kerap dimanfaatkan lawan yang lebih berpengalaman untuk membalikkan momentum.
Enzo Maresca mencoba mengatasi masalah ini dengan memberi kesempatan kepada pemain muda seperti Josh Acheampong dan Jorrel Hato, tetapi pengalaman mereka yang minim justru memperbesar risiko. Kurangnya sosok pemimpin di lini belakang, seseorang yang mampu memberikan ketenangan dan mengatur rekan setim saat tertekan, menjadi faktor pembeda dibanding era-era sebelumnya, ketika sosok seperti Thiago Silva atau Cesar Azpilicueta menjadi jangkar emosional.
Ironisnya, bahkan dalam kemenangan seperti melawan Liverpool di Carabao Cup, gejala serupa tetap muncul. Chelsea memang menang, tetapi tetap kebobolan karena kehilangan fokus pada menit akhir. Pola berulang ini menunjukkan dua kelemahan mendasar, yakni ketergantungan kepada sistem tanpa adaptasi terhadap situasi dan mentalitas yang mudah goyah begitu skema tidak berjalan sesuai rencana. Bagi Maresca, membangun tim muda berarti juga menanamkan ketangguhan mental, sesuatu yang masih jauh dari sempurna di Stamford Bridge.
Kelemahan Chelsea musim ini bukan sekadar soal cedera atau kesalahan teknis. Akar masalahnya terletak pada kurangnya kontinuitas, pengalaman, dan keseimbangan antara filosofi serta realitas lapangan. Selama struktur pertahanan Maresca belum menemukan stabilitas dan sosok pemimpin sejati di belakang, The Blues akan terus terlihat rapuh untuk bersaing di level tertinggi.