Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

RC Strasbourg Alsace masih memiliki asa untuk bisa lolos ke Liga Champions Eropa (UCL) 2025/2026. Per 29 Maret 2025, mereka berada di posisi kelima dengan 46 poin di klasemen Ligue 1 Prancis 2024/2025. Tim yang dilatih Liam Rosenior ini hanya tertinggal satu angka dari AS Monaco yang berada di posisi ketiga sebagai batas terakhir untuk bisa meraih tiket kompetisi antarklub Eropa teratas tersebut.

Jika bisa mencapainya, Strasbourg akan mengulang prestasi mereka pada 1979/1980. Sejauh ini, musim tersebut merupakan satu-satunya pengalaman mereka tampil di Liga Champions sejak klub terbentuk pada 1906. Lantas, seperti apa perjalanan Strasbourg di Liga Champions 1979/1980? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Strasbourg menang meyakinkan atas IK Start pada babak 32 besar

Strasbourg lolos ke Liga Champions 1979/1980 dengan status terhormat. Mereka merupakan juara Ligue 1 1978/1979. Ini sekaligus menjadi satu-satunya gelar juara Ligue 1 yang berhasil diraih Strasbourg sampai 2025 ini.

Lawan pertama yang dihadapi Strasbourg di Liga Champions 1979/1980 adalah IK Start. Keduanya bertemu pada babak pertama yang merupakan fase 32 besar. Strasbourg lolos ke babak selanjutnya dengan meyakinkan. Mereka menang dengan agregat 6-1.

Pada leg pertama (19 September 1979), Strasbourg hanya mampu menang dengan skor 2-1 atas tim asal Norwegia tersebut. Mereka membawa pulang kemenangan dari Sparebanken Sor Arena, Kristiansand, Norwegia, berkat brace dari Francis Piasecki pada menit 42 dan 75. Sementara, satu gol dari IK Start dicetak Jan Ervik pada menit 81.

Strasbourg menggila ketika memainkan leg kedua di kandang, Stade de la Meinau, pada 3 Oktober 1979. Mereka menang dengan skor 4-0. Carlos Bianchi berhasil mengemas hattrick (12', 38, 68'). Sementara, satu gol terakhir dibuat Michel Decastel (75').

2. Menang comeback atas FK Dukla Praha pada babak 16 besar

Pada babak 16 besar, Strasbourg ditantang tim asal Republik Ceko, FK Dukla Praha. Mereka lolos ke perempat final dengan dramatis. Sempat tertinggal, Strasbourg berhasil menang lewat babak tambahan.

Pada leg pertama (24 Oktober 1979), Strasbourg kalah dengan skor 0-1. Mereka kebobolan oleh gol penalti Ladislav Vizek pada menit 9. Pada pertandingan ini, Strasbourg bermain sebagai tamu di Stadion Juliska, Praha, Republik Ceko.

Ketika memainkan leg kedua di kandang pada 6 November 1979, Strasbourg mampu menyamakan agregat lewat gol Francis Piasecki pada menit 67. Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak tambahan. Strasbourg yang dilatih Gilbert Gress akhirnya mencetak gol kemenangannya lewat Michel Decastel pada menit 116.

3. Kalah dari Ajax Amsterdam pada babak perempat final

Langkah Strasbourg di Liga Champions 1979/1980 akhirnya terhenti pada perempat final. Mereka disingkirkan raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Strasbourg kalah dengan agregat 0-4.

Saat bermain di kandang pada leg pertama (4 Maret 1980), Strasbourg hanya bisa mengimbangi Ajax tanpa gol. Mereka lantas tidak berkutik ketika bermain sebagai tamu di Olympisch Stadion Amsterdam pada leg kedua (19 Maret 1980). Gawang Strasbourg dibobol empat kali oleh Dick Schoenaker (36'), Frank Arnesen (40'), Soren Lerby (57'), dan Tscheu La Ling (89').

Pada era modern, Strasbourg kembali punya kesempatan mentas di Liga Champions. Mereka menyisakan tujuh pertandingan di Ligue 1 2024/2025. Tiga laga di antaranya harus dijalani dengan melawan tim-tim berat, yaitu OGC Nice (12 April 2025), AS Monaco (19 April 2025), dan Paris Saint-Germain (3 Mei 2025). Nice dan AS Monaco merupakan sesama pesaing mereka untuk bisa lolos ke Liga Champions 2025/2026. Sementara, PSG tampaknya sudah bisa dipastikan akan meraih satu tiket kompetisi tersebut karena status mereka sebagai kandidat terkuat juara Ligue 1 2024/2025.

Empat pertandingan lain Strasbourg pada sisa Ligue 1 2024/2025 akan dilalui dengan melawan tim-tim lemah. Mereka adalah Stade Reims (6 April 2025), Saint-Etienne (26 April 2025), Angers (10 Mei 2025), dan Le Havre (17 Maret 2025). Di atas kertas, Strasbourg memang bisa meraih kemenangan atas empat tim tersebut. Namun, mereka juga tidak boleh terlena karena keempatnya memiliki motivasi kuat untuk bisa lolos dari degradasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team