Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Djordje Petrovic Mujur Gegara Skema Multiklub Chelsea-Strasbourg

ilustrasi stadion (IDN Times/Mardya Shakti)

Sejak berita RC Strasbourg diakuisisi BlueCo menyeruak pada 2023, proyeksi tim papan tengah Ligue 1 Prancis itu jadi semacam talent pool atau kolam penampungan bakat untuk Chelsea mulai tampak. Benar saja, mengekor skema buy-to-loan yang diterapkan Brighton Hove Albion dan Union Saint-Gilloise, RC Strasbourg sedang menjalankan perannya dalam skema multiklub BlueCo.

Kiper andalan Strasbourg pada 2024/2025, Djordje Petrovic adalah bukti nyatanya. Dibeli Chelsea dari klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, New England Revolution, pada 2023, ia dipinjamkan kepada Strasbourg pada musim panas 2024 agar dapat menit bermain. Kalkulasi itu tepat. Petrovic jadi salah satu debutan brilian di Ligue 1 musim ini.

Seperti apa prosesnya? Berikut fakta Djordje Petrovic, kiper pinjaman dari Chelsea yang sedang mujur di Strasbourg.

1. Dapat eksposur internasional pertama kali lewat kontribusinya di salah satu klub MLS

Bukan diaspora layaknya beberapa pemain asal Serbia lainnya, Djordje Petrovic tidak memulai kariernya di negara kelahirannya. Eksposur internasionalnya justru didapat lewat klub MLS, New England Revolution. Klub yang berbasis di Boston, Amerika Serikat itu juga pernah menaungi pemain eks-Yugoslavia, Esmir Bajraktarević (Bosnia-Herzegovina). Bedanya, Bajraktarević mengantongi kewarganegaraan AS karena lahir dan besar di negara adidaya itu. 

Dilansir situs resmi klub, keduanya cukup dekat saat sama-sama memperkuat New England Revolution medio 2022—2023. Punya latar belakang kultural mirip, Bajraktarević ditunjuk klub untuk membantu Petrovic yang saat itu belum fasih berbahasa Inggris. Musim debutnya berjalan lancar, Petrovic langsung dapat posisi kiper utama. Ia bahkan menyabet nominasi MLS Allstate Goalkeeper of the Year dan Newcomer of the Year pada 2022. 

Kebersamaannya dengan New England ternyata tak lama. Petrovic dapat kesempatan untuk melebarkan sayapnya terlebih dahulu pada 2023 lewat kontrak jangka panjangnya dengan Chelsea. Kabar itu disambut baik rekan-rekan setimnya, termasuk Bajraktarevic. Sang sobat baru menyusul satu setengah tahun kemudian setelah dipinang PSV Eindhoven. 

2. Kiper pelapis Robert Sanchez di Chelsea pada 2023/2024

Bergabung dengan Chelsea per musim panas 2023, Djordje Petrovic sebenarnya berstatus kiper pelapis untuk Robert Sanchez. Keberuntungan menaungi Petrovic saat Sanchez mengalami cedera lutut dengan durasi pemulihan yang cukup panjang. Ia akhirnya mengisi pos kiper utama dan berhasil dapat menit bermain yang tak main-main. 

Namun, dengan pulihnya Sanchez, manajemen sepertinya tahu kalau Petrovic bakal kehilangan banyak menit bermain pada 2024/2025. Mereka melakukan langkah antisipasi dengan "mengungsikannya" ke RC Strasbourg lewat skema pinjaman. Perhitungan itu ternyata jitu. Potensi Petrovic tak bisa diredam di klub papan tengah Ligue 1 itu. Ia berhasil mengisi posisi yang ditinggalkan Matz Sels seiring dengan kepindahannya ke Nottingham Forest. 

3. Djordje Petrovic jadi salah satu kiper yang memukau penonton Ligue 1 musim ini

Tak hanya ulet menghalau tembakan jarak jauh dan dekat, Djordje Petrovic adalah pemain kunci dalam taktik Liam Rosenior, pelatih kedua Strasbourg yang ditunjuk BlueCo setelah Patrick Vieira. Rosenior kerap memasang Petrovic sebagai "bek cadangan" yang ikut membantu sirkulasi bola ke depan. Ia dituntut andal mengontrol bola dan membuat operan-operan berakurasi tinggi di area pertahanan sendiri. Tugas yang tak mudah untuk kiper, tetapi makin umum dipraktikan dalam sepak bola modern. 

Dengan taktik itu, Rosenior berhasil membawa Strasbourg yang biasanya menghuni papan tengah dan bawah Ligue 1 merangsek ke posisi sepuluh besar. Rekor itu terakhir kali terjadi pada 2021/2022 ketika Strasbourg ditukangi Julien Stephan. Itu juga jadi rekor terbaik mereka sejak diakuisisi BlueCo. Menariknya lagi, itu semua dilakukan Rosenior dengan skuad termuda di seluruh Ligue 1.

Djordje Petrovic jelas bukan sembarang kiper. Bakat dan dedikasinya terpampang nyata di Strasbourg. Masa depannya jadi bahan perbincangan pandit yang menanti langkah berikutnya dari BlueCo. Namun, satu yang pasti, ia jadi salah satu pemain yang diuntungkan skema multiklub, mengingatkan kita pada nasib mujur Kaoru Mitoma.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us