Menteri PPPA: Timnas Putri Cerminkan Perjuangan dan Kesetaraan Gender

Intinya sih...
Arifah menyoroti ketimpangan besar dalam partisipasi, akses fasilitas olahraga, dan apresiasi atas prestasi atlet perempuan.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pentingnya pembangunan sepak bola putri secara konsisten dan jangka panjang.
Proses naturalisasi beberapa pemain muda tengah berlangsung untuk memperkuat skuad putri dan tim nasional senior dengan dukungan penuh dari pemerintah.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan apresiasinya terhadap perjuangan Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia yang tengah bertanding di fase grup D kualifikasi Piala Asia Putri 2026.
Menurutnya, kehadiran Timnas Putri tidak hanya penting dalam konteks olahraga, tetapi juga menjadi simbol perjuangan perempuan dalam melawan batas-batas sosial dan ketimpangan gender yang masih melekat.
“Timnas Putri adalah simbol suportivitas dan kapasitas perempuan di ranah yang selama ini didominasi laki-laki. Perjalanan mereka mencerminkan perjuangan besar perempuan Indonesia untuk mendapatkan ruang yang setara, adil, dan aman di berbagai bidang, termasuk olahraga,” ujar Arifah, dikutip Kamis (3/7/2025).
1. Masih ada ketimpangan antara partisipasi perempuan dan laki-laki
Arifah menyoroti masih adanya ketimpangan besar antara atlet perempuan dan laki-laki dalam hal partisipasi, akses terhadap fasilitas olahraga, hingga apresiasi atas prestasi. Karena itu, dia menekankan kebijakan olahraga ke depan harus inklusif dan berpihak pada kesetaraan gender, mulai dari tingkat sekolah hingga ke jenjang nasional.
“Olahraga adalah milik semua. Perempuan jangan ragu untuk bermimpi besar, termasuk di bidang olahraga. Kemen PPPA berkomitmen untuk terus memperjuangkan ruang yang aman, adil, dan setara bagi setiap atlet perempuan untuk berkembang dan berprestasi,” katanya.
2. Tidak ingin kompetisi Liga Putri hanya bersifat sementara
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga menegaskan pentingnya pembangunan sepak bola putri secara konsisten dan jangka panjang. Menurut dia pihaknya tidak ingin kompetisi Liga Putri hanya bersifat sementara.
“Kami tidak ingin Liga Putri hanya berjalan sebentar lalu mati suri. Kami sedang membangun dari bawah, termasuk lewat kerja sama dengan grassroots dan sektor swasta,” ungkapnya.
3. Ungkap soal proses naturalisasi pemain muda
Erick juga mengungkapkan proses naturalisasi beberapa pemain muda tengah berlangsung, yang diharapkan dapat memperkuat skuad putri dan tim nasional senior. Menurutnya, proses tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
“Proses pengajuan naturalisasi sudah berjalan dan mendapat dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga dan Presiden RI,” kata Erick.