Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion Athletic Club
ilustrasi stadion Athletic Club (unsplash.com/piak)

Intinya sih...

  • Athletic Club mencapai perempat final pada 1956/1957 setelah lolos dari fase kualifikasi dan mengalahkan Honved, namun terhenti oleh Manchester United.

  • Pada Liga Champions 1983/1984, Athletic Club tersingkir di babak 16 besar oleh Liverpool setelah berhasil melaju dari fase kualifikasi.

  • Pada musim Liga Champions 1984/1985, Athletic Club langsung terhenti setelah kalah dari Bordeaux pada babak 32 besar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Athletic Club gagal menundukkan Arsenal ketika bertemu pada matchday pertama Liga Champions Eropa (UCL) 2025/2026, Selasa (16/9/2025). Los Leones menyerah dengan skor 0-2. Mereka kecolongan oleh gol Gabriel Martinelli pada menit 72 dan Leandro Trossard pada menit 87.

Pertandingan tersebut merupakan penampilan perdana Athletic Club di UCL sejak 2014. Secara keseluruhan, sebelum 2025/2026, ada 5 musim ketika tim yang terbentuk pada 1898 itu bermain di kompetisi antarklub tertinggi di Benua Biru ini. Kapan saja?

1. Athletic Club menembus perempat final pada 1956/1957

Athletic Club bermain di Liga Champions untuk pertama kali pada 1956/1957. Ini merupakan edisi kedua UCL. Athletic Club lolos berkat menjadi juara LaLiga Spanyol 1955/1956. Mereka mengawali perjuangan dengan menghadapi FC Porto pada fase kualifikasi. Athletic Club berhasil menang dengan skor 2-1 pada leg pertama dan 3-2 pada leg kedua. Hasil tersebut membuat Athletic Club mengamankan tiket 16 besar.

Pada 16 besar, Athletic Club bertemu dengan tim asal Hungaria, Honved. Meski hanya imbang pada leg kedua dengan skor 3-3, Athletic Club tetap melaju ke perempat final berkat kemenangan 3-2 pada leg pertama. Sayangnya, langkah Athletic Club terhenti pada perempat final. Sempat menang dengan skor 5-3 pada leg pertama, mereka kalah 0-3 ketika bertamu ke Old Trafford, markas Manchester United, pada leg kedua.

2. Athletic Club kembali dijegal tim Inggris di Liga Champions 1983/1984

Athletic Club baru bisa kembali menjuarai LaLiga pada 1982/1983. Mereka pun berhak untuk bermain di Liga Champions 1983/1984. Pada fase kualifikasi, Athletic Club bersua klub asal Polandia, Lech Poznan. Mereka kalah dengan skor 0-2 ketika bermain tandang pada leg pertama, tetapi berhasil membalikkan keadaan pada leg kedua dengan skor 4-0.

Sayangnya, langkah Athletic Club langsung terhenti pada 16 besar. Seperti pada 1956/1957, mereka dijegal tim Inggris. Kali ini, giliran Liverpool yang menyingkirkan mereka dengan agregat 0-1. Ironisnya, Athletic Club justru kalah ketika bermain di kandang pada leg kedua. Liverpool sendiri keluar sebagai juara dengan mengalahkan AS Roma lewat adu penalti.

3. Athletic Club langsung terhenti di Liga Champions 1984/1985

Athletic Club kembali bermain di Liga Champions pada 1984/1985. Sebabnya, mereka berhasil mempertahankan gelar juara LaLiga. Sayangnya, tim yang saat itu dilatih Javier Clemente tersebut mengalami kemunduran. Mereka langsung terhenti setelah pertandingan pertama.

Athletic Club menyerah di tangan Bordeaux pada 32 besar. Mereka kalah dengan skor 2-3 ketika bermain tandang pada leg pertama. Sementara pada leg kedua, meski bermain di kandang, Athletic Club cuma bisa meraih hasil seri tanpa gol.

4. Athletic Club gagal lolos dari fase grup di Liga Champions 1998/1999

Setelah menanti selama 13 musim, Athletic Club akhirnya kembali mencicipi Liga Champions pada 1998/1999. Mereka mendapatkan tiket kompetisi ini karena menjadi runner-up di LaLiga 1997/1998. Athletic Club pun menemani Barcelona sebagai wakil dari Spanyol. Namun, tidak seperti Barcelona, Athletic Club harus berjuang dari fase kualifikasi. Mereka bertemu dengan Dinamo Tbilisi. Tim yang kini dilatih Luis Fernandez tersebut akhirnya lolos ke babak grup berkat gol tandang. Mereka kalah dengan skor 1-2 ketika bermain tandang, tetapi bisa menang 1-0 saat tampil di kandang.

Athletic Club lantas tergabung di grup B bersama Galatasaray, Rosenborg, dan Juventus. Sayangnya, Athletic Club hanya bisa meraih satu kemenangan 1-0 ketika menjamu Galatasaray pada pertandingan terakhir. Sisanya, Santiago Ezquerro dan kolega kalah 1-2 saat bermain tandang melawan Galatasaray, imbang 1-1 dan menyerah 1-2 dari Rosenborg, dan seri 0-0 serta 1-1 kala bersua Juventus. Mereka pun berakhir sebagai juru kunci pada musim yang ketika Manchester United menorehkan treble winners ini.

5. Athletic Club kembali tidak mampu melewati fase grup di Liga Champions 2014/2015

Sebelum 2025/2026, Athletic Club tampil terakhir kali di Liga Champions pada 2014/2015. Mereka lolos berkat menempati peringkat keempat di LaLiga 2013/2014. Namun, itu membuat Athletic Club harus menjalani fase kualifikasi. Meski begitu, mereka berhasil melewatinya dengan relatif meyakinkan karena mampu menyingkirkan Napoli. Mereka seri 1-1 ketika bermain tandang dan menang 3-1 saat beraksi di kandang. Undian lantas memasukkan Athletic Club ke grup H yang diisi oleh Shakhtar Donetsk, BATE Borisov, dan FC Porto.

Sayangnya, meski terlihat mudah, Athletic Club gagal meraih hasil yang positif. Mereka hanya bisa seri tanpa gol pada pertandingan perdana melawan Shakhtar Donetsk. Athletic Club kemudian kalah tiga kali beruntun dari BATE Borisov (1-2) dan FC Porto (1-2, 0-2). Kemenangan dalam dua laga pemungkas atas Shakhtar Donetsk (1-0) dan BATE Borisov (2-0) tidak cukup untuk membuat Athletic Club lolos dari fase grup. Mereka cuma bertengger di posisi ketiga dan harus puas terdegrdasi ke Liga Europa. Di Liga Europa, Athletic Club pun langsung kalah oleh Torino.

Athletic Club kembali ke Liga Champions Eropa pada 2025/2026 dengan format yang sudah berubah. Meski mengawali kompetisi dengan kekalahan dari Arsenal, mereka masih memiliki peluang besar untuk lolos ke 16 besar karena menyisakan tujuh pertandingan melawan Borussia Dortmund, Qarabag, Newcastle United, Slavia Praha, Atalanta, dan Sporting CP. Athletic Club pun mendapat motivasi tambahan karena berhasil menembus semifinal Liga Europa pada musim sebelumnya. Lantas, mampukah tim asuhan Ernesto Valverde ini berbuat banyak di Liga Champions 2025/2026?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team