Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. IDN Times/Panji Galih Aksoro
Lebih lanjut, Menpora juga menjelaskan bahwa pemerintah siap membantu mengupayakan proses naturalisasi, namun dengan syarat. Syaratnya, agar si pemain yang dinaturalisasi kelak bisa berguna untuk timnas dan dan pemanfaatan untuk bangsa.
"Setiap ada permohonan dari klub untuk naturalisasi, disampaikan ke federasi lalu disampaikan kepada kami. Contoh pemain Makassar (PSM). Kemarin tertunda karena ada kegiatan dengan Presiden. Selain itu, ada juga (naturalisasi) bukan hanya sepak bola, tapi juga bola basket. Kan Indonesia di 2023 jadi tuan rumah Piala Dunia Basket," jelas Menpora.
Lebih jauh, Menpora juga mewajarkan proses naturalisasi. Menurutnya, hal itu juga jamak dilakukan negara-negara tetangga lain di Asia Tenggara.
"Banyak negara-negara, Filipina, Singapura, turun lapangan pakai hasil naturalisasi setengah dari pemainnya yang di line up. Jadi ya kalau dia (pemain naturalisasi) berguna untuk timnas, kita akan percepat. Kalau alasannya kuat dan pemanfaatan untuk bangsa itu jelas ada, tentu proses tidak akan lama," ujar politisi Partai Golkar itu.