Kisah Mikel Arteta dan Paris Saint-Germain sebetulnya selesai sebelum 2001/2002 usai. Ketika masih tercatat sebagai pemain mereka, Rangers sudah mengumumkan berhasil mendapatkan gelandang jempolan tersebut usai menyerahkan uang sebesar 6 juta poundsterling kepada Barcelona (Rp137 miliar). PSG pun geram kepada Rangers maupun Barcelona. Pasalnya, mereka mengaku memiliki hak ekslusif untuk menjadi tim pertama yang merekrut Arteta sebelum 20 Mei 2002.
Namun, pada akhirnya, Arteta tetap berlabuh di Ibrox Stadium ketika 2002/2003 dimulai. Uniknya, ketertarikan klub asal Skotlandia tersebut kepada Arteta tidak terlepas akibat pertemuan keduanya di Piala UEFA musim sebelumnya. Kala itu, Rangers menyingkirkan PSG pada babak 32 besar lewat adu penalti. Permainan Arteta sepanjang dua leg yang berakhir dengan skor 0-0 sangat memikat hati mereka.
Pertandingan tandang tersebut juga menjadi salah satu faktor di balik keputusan Arteta memilih Rangers. Sebelum membuat keputusan, Arteta mengakui dirinya mendapat banyak tawaran dari sejumlah klub, termasuk PSG. Namun, atmosfer Ibrox Stadium serta proyek yang dibeberkan manajemen Rangers membulatkan tekadnya untuk menyebrang ke Glasgow. Meski begitu, Arteta tetap menghormati PSG sampai detik ini.
Pada fase liga Liga Champions Eropa 2024/2025, Arsenal dan Paris Saint-Germain sebetulnya sudah sempat bertemu. Arteta berhasil membuat The Gunners mengakhiri laga yang berlangsung di Emirates Stadium pada 1 Oktober 2024 dengan kemenangan 2-0. Sebelum pertandingan, Arteta menyampaikan terima kasih kepada klub yang terbentuk pada 1970 itu.
Ia sangat bersyukur untuk kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan, khususnya kepada Luis Fernandez yang begitu meyakininya. Arteta bahkan menyebut, masa baktinya selama 18 bulan di PSG ikut membangun keinginan untuk menjadi seorang pelatih, profesi yang tengah dijalani. Baginya, pengalaman bersama PSG adalah sesuatu yang akan selalu ada di hati.