Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo berkata, sejatinya pemain Timnas Voli Indonesia bisa mengikuti laga antar kampung (tarkam). Namun, tetap ada aturan yang harus diikuti para pemain.
"Begini, tarkam itu boleh-boleh saja bagi para pemain, sepanjang si pemain sedang tidak menerima panggilan timnas. Boleh saja, tarkam bebas," kata Imam di Padepokan Voli Sentul, Kamis (14/9/2023).
Imam pun mencontohkan bahwa pemain bisa ikut tarkam jika tidak sedang menerima panggilan timnas. Misal, selepas Asian Games 2022 di China, setelah tim dibubarkan dan pemain pulang, mereka boleh saja ikut tarkam.
"Misal, ini selesai (Asian Games 2022), tim juga kita bubarkan, mereka pulang kan. Pulang dari Asian Games bubar, silakan saja (bila ada pemain yang ikut tarkam)," ujar Imam.
Polemik pemain Timnas Voli main di tarkam ini tak lepas dari insiden yang menimpa Rivan Nurmulki. Dia mengatakan, kasus Rivan ini berbeda. Dia dipanggil timnas untuk ikut Asian Games, tetapi dia izin tak bisa ikut karena alasan keluarga.
Tetapi, Rivan pada akhirnya muncul dan bermain di Kapolri Cup. Hal itulah yang dinilai sebagai pelanggaran. Apalagi, Imam juga sudah mengingatkan Rivan agar tak main di ajang itu, karena bisa jadi masalah.
"Saya sebenarnya ingin menyelamatkan dia (Rivan), apalagi dia sudah terdaftar di Polda Kalimantan Timur. Saya panggil dia dan bilang, 'Kamu jangan main wallau sudah daftar, nanti jadi masalah. Kita tidak boleh'," ujar Imam.
Buntut dari polemik Rivan ini, dalam waktu dekat Komisi Disiplin PBVSI akan menggelar sidang etik. Sidang akan digelar selepas Asian Games. Rivan pun berpotensi terkena sanksi dari federasi.
"Dia (Rivan) atlet lama, pemain Timnas Voli, dan juga sudah paham. Aturannya sudah ada. Setiap melanggar akan kita beri sanksi. Sebelumnya juga sudah ada beberapa atlet lain yang kita beri sanksi, sesuai bobot kesalahannya," ujar Ketum PBVSI itu.