Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi taktik dalam permainan sepak bola (pixabay.com/anncapictures)

Serie A Italia 2024/2025 menjadi panggung bagi beberapa pelatih muda untuk membuktikan kualitas yang dimiliki. Untuk mampu membawa timnya masing-masing tampil apik, mereka dituntut untuk bekerja dengan maksimal dalam meramu strategi. Mereka juga tentunya bersaing dengan pelatih-pelatih senior berpengalaman.

Salah satu pelatih muda yang menukangi tim Serie A 2024/2025 ialah Cesc Fabregas. Pria berusia 37 tahun itu diberi kepercayan untuk membawa tim promosi, Como, tampil kompetitif. Termasuk Fabregas, berikut lima pelatih termuda di Serie A 2024/2025.

1. Cesc Fabregas (37 tahun) menjadi pelatih termuda di Serie A 2024/2025

Cesc Fàbregas menjadi pelatih termuda yang menukangi klub Serie A 2024/2025. Pada musim ini, pelatih berusia 37 tahun itu ditunjuk sebagai juru taktik Como. Pada musim sebelumnya, ia berkontribusi membawa klub berjuluk I Lariani naik ke kasta teratas sebagai asisten pelatih.

Di bawah asuhan Fabregas, Como berjuang keras untuk tampil kompetitif. Hingga pekan ke-20, mereka bertengger di peringkat ke-16. Nico Paz dan kolega telah mengumpulkan 19 poin dan hanya berjarak 1 poin dari zona degradasi. Dengan sisa musim yang masih panjang, Fabregas masih memiliki banyak waktu untuk menjauhkan Como dari zona degradasi.

2. Salvatore Bocchetti (38 tahun) harus bekerja ekstra untuk menghindarkan Monza dari degradasi

Salvatore Bocchetti memulai babak baru dalam karier kepelatihannya pada Desember 2024. Ia ditunjuk sebagai manajer AC Monza dan diikat kontrak berdurasi 2,5 tahun. Sebelumnya, Monza memecat Alessandro Nesta setelah tak mampu membawa klub tersebut tampil maksimal pada paruh musim Serie A 2024/2025.

Per 15 Januari 2025, pelatih berusia 38 tahun itu telah mengawal Monza dalam tiga laga. Hasilnya, klub berjuluk I Brianzoli itu meraih 1 kemenangan dan 2 kekalahan. Dengan Monza masih terjebak di dasar klasemen hingga pekan ke-20, Bocchetti dituntut untuk bekerja lebih keras lagi.

3. Raffaele Palladino (40 tahun) menjalani musim pertama di Fiorentina

Raffaele Palladino ditunjuk sebagai pelatih Fiorentina pada awal musim 2024/2025. La Viola memboyongnya dari Monza dan menyodorinya kontrak berdurasi 2 musim. Di bawah asuhan Palladino di Serie A 2023/2024, Monza finis di peringkat ke-12.

Menariknya, pria berusia 40 tahun itu langsung membawa Fiorentina tampil cukup apik pada musim pertama sebagai pelatih. La Viola bersaing di papan atas dengan klub-klub besar macam Juventus dan AC Milan. Namun, Palladino harus waspada. Sebab, Fiorentina menunjukkan performa yang kurang oke pada pertengahan musim. 

4. Paolo Zanetti (42 tahun) dituntut untuk membawa Hellas Verona bangkit

Paolo Zanetti memutuskan untuk meninggalkan Empoli dan menerima tawaran Hellas Verona pada musim panas 2024. Pelatih yang kini berusia 42 tahun itu dikontrak selama semusim. Pihak klub memberinya misi untuk tampil lebih baik dari musim sebelumnya, ketika mereka finis di peringkat ke-13.

Sayangnya, pria yang pernah bermain untuk Atalanta tersebut belum mampu membawa Hellas Verona tampil apik pada paruh musim pertama Serie A 2024/2025. Klub berjuluk Gialloblu itu masih tercecer di peringkat ke-17, satu tingkat di atas zona degradasi. Kini, Zanetti tentu saja memikul beban berat dipundaknya. Apalagi, Hellas Verona untuk sementara menyandang status sebagai tim dengan pertahanan terburuk.

5. Thiago Motta (42 tahun) ditunjuk sebagai pelatih Juventus setelah sukses bersama Bologna

Yang terakhir, ada pelatih kepala Juventus, yaitu Thiago Motta. Pria kelahiran 28 Agustus 1982 itu menerima pinangan Bianconeri pada musim panas 2024 setelah meraih kesuksesan bersama Bologna pada musim sebelumnya. Di Serie A 2023/2024, Bologna finis di peringkat kelima.

Di bawah asuhan Motta, Juventus sejatinya menjalani awal musim yang baik di Serie A 2024/2025. Sayangnya, mereka beberapa kali kehilangan poin hingga keluar dari tiga besar sejak pekan kesepuluh. Salah satu catatan apik Motta bersama Bianconeri ialah belum pernah kalah hingga pekan ke-20.

Para pelatih tersebut mengalami nasib yang beragam pada paruh musim pertama Serie A 2024/2025. Zanetti, Fabregas, dan Bocchetti dituntut untuk segera membawa timnya masing-masing tampil lebih baik dan menghindari zona degradasi. Di sisi lain, Motta dan Palladino tengah merasakan ketatnya persaingan di papan atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team