Antonio Conte memulai kariernya di dunia kepelatihan sebagai asisten di AC Siena pada 2005. Setahun berselang, ia bekerja untuk pertama kalinya sebagai pelatih kepala di Arezzo. Conte bertahan sampai akhir 2006/2007. Setelah itu, ia pindah ke Bari (2007--2009), Atalanta (2009--2010), dan kembali ke Siena (2010--2011) dengan status yang berbeda.
Pada awal 2011/2012, Juventus memanggil Conte pulang. Saat masih bermain, ia memang membela mereka paling lama dari 1991 sampai 2004. Conte menukangi Juventus sampai akhir 2013/2014. Selama 3 musim, ia tidak pernah gagal mempersembahkan gelar juara. Conte meninggalkan Juventus karena mendapat panggilan dari Timnas Italia.
Setelah bertahan bersama tim nasional selama 2 tahun, Conte menjajal English Premer League (EPL) dengan memimpin Chelsea. Ia sukses membawa mereka menjadi juara liga domestik pada musim pertamanya (2016/2017), tetapi dipecat setahun berikutnya. Conte lantas kembali ke Italia untuk melatih Inter Milan.
Pada musim pertamanya bersama I Nerazzurri (2019/2020), Conte hanya bisa berakhir di posisi kedua di Serie A. Ia kalah dari mantan timnya, Juventus. Namun, pada edisi berikutnya (2020/2021), pria yang lahir di Lecce, Italia, ini tidak membiarkan kegagalan itu terjadi kembali. Ia membawa mereka menjadi juara Serie A dengan 91 poin, berjarak hingga 12 angka dari Juventus.
Namun, 3 pekan setelah meraih kesuksesan tersebut, Conte justru memilih untuk mengakhiri kontraknya lebih awal. Menurut laporan, ia tidak setuju dengan keputusan klub yang melakukan banyak pemangkasan anggaran hingga harus melepas beberapa pemain favoritnya. Conte lantas menganggur selama 3 bulan sebelum akhirnya kembali ke Inggris untuk melatih Tottenham Hotspur. Di sini, ia bertahan sampai Maret 2023.
Setelah jeda selama setahun lebih, Conte akhirnya kembali melatih pada awal 2024/2025. Ia menerima pinangan dari Napoli. Sepanjang musim, mantan pemain yang berposisi gelandang ini memang mampu membawa klub konsisten bertarung di puncak klasemen. Pada akhirnya, ia berhasil merealisasikan mimpi mereka untuk meraih scudetto keempatnya (1986/1987, 1989/1990, 2022/2023, 2024/205).