Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250716-WA0012.jpg
Striker Timnas Indonesia, Rafael Struick, gabung ke Dewa United (Dokumentasi Dewa United)

Intinya sih...

  • Pengamat sepak bola tidak khawatir dengan banyaknya pemain keturunan yang main di Super League karena masih banyak pemain keturunan lainnya yang berkiprah di Eropa.

  • Kesit Budi Handoyo menyebut kualitas Timnas Indonesia akan terjaga jika para komponen Timnas konsisten main di Eropa, namun potensi penurunan kualitas akan muncul jika semua pemain mentas di Super League.

  • Kesit juga mengungkapkan bahwa tak masalah jika pemain keturunan main di Super League karena itu adalah hal lumrah dalam sepak bola profesional dan para pemain berhak menentukan di mana mereka ingin bermain.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kualitas Timnas Indonesia tengah jadi pertanyaan. Sebab, banyak pemain keturunan yang main di Super League. Beberapa bahkan diisukan akan bergabung lagi ke salah satu klub.

Selain Ivar Jenner yang sempat diisukan akan ke Persija, terbaru ada kabar Maarten Paes dan Joey Pelupessy yang semakin dekat ke Persib. Jika transfer itu terjadi, bertambah lagi saja pemain yang mentas di Super League.

1. Pengamat tidak khawatir akan hal ini

Jens Raven (putih) saat melakukan serangan balik. (Instagram.com/baliunitedfc)

Mengomentari hal tersebut, pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menyebut penurunan kualitas Timnas Indonesia masih relatif, seiring banyaknya pemain keturunan yang main di Super League. Sebab, masih banyak yang main di Eropa.

"Komponen Timnas masih ditunjang oleh pemain-pemain keturunan lainnya yang masih berkiprah di Eropa seperti Jay Idzes, Calvin Verdonk, Emil Audero, Ole Romeny, Justin Hubner, Marselino, dan Ragnar Oratmangoen," kata Kesit kepada IDN Times.

2. Beda cerita jika semua main di Super League

Jens Raven (merah, nomor dua dari kanan) dan Joao Ferrari (paling kanan) saat dikawal pemain Persis Solo (putih). (Instagram.com/baliunitedfc)

Kesit mengungkapkan, sepanjang para komponen Timnas itu konsisten main di Eropa, kualitas Timnas akan tetap terjaga. Beda cerita jika semua pemain ini pada akhirnya mentas di Super League. Potensi penurunan kualitas itu akan menguat.

"Sepanjang mereka masih konsisten atau reguler bermain di Eropa, kualitas Timnas Indonesia akan tetap terjaga dan bisa meningkat. Beda cerita jika semua pemain keturunan main di Super League," kata Kesit.

3. Tak masalah ada pemain keturunan main di Super League

Pemain tengah Persib Thom Haye, Dok. Persib

Lebih lanjut, Kesit mengungkapkan tak masalah jika pemain keturunan main di Super League. Dari segi sepak bola profesional, itu adalah hal lumrah. Para pemain juga berhak menentukan di mana dia ingin bermain.

"Ya, sah-sah saja pemain keturunan yang ada di Timnas Indonesia menentukan main di Super League, karena setiap pemain boleh menentukan di mana dia ingin bermain, sepanjang memang ada tawaran yang pas," kata Kesit.

Editorial Team