Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi trofi
ilustrasi trofi (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Nordi Mukiele dua kali juara Ligue 1 dengan PSG

  • Reinildo Mandava kunci keberhasilan LOSC Lille juara Ligue 1 2020/2021

  • Timothee Pembele angkat trofi Ligue 1 2022/2023 bersama PSG

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sunderland memulai perjuangan mereka sebagai tim promosi di English Premier League (EPL) 2025/2026 dengan hasil yang menjanjikan. Dari lima laga yang telah dijalani, mereka mengumpulkan 8 poin dari hasil 2 menang, 2 imbang, dan baru 1 kali kalah. Statistik tersebut menempatkan The Black Cats di peringkat ketujuh, mengungguli beberapa tim besar, termasuk Manchester City dan Manchester United.

Awal yang baik tersebut tentu tak bisa dilepaskan dari perjuangan para pemain di dalam dan luar lapangan. Itu termasuk empat pemain berpengalaman juara liga top Eropa di skuad asuhan Regis Le Bris tersebut. Kehadiran mereka membawa mental juara yang mampu menularkan rasa percaya diri, ketenangan, serta standar tinggi dalam setiap pertandingan kepada rekan setim.

1. Nordi Mukiele telah dua kali menjuarai Ligue 1

Nordi Mukiele adalah rekrutan baru Sunderland pada musim panas 2025. Oleh The Black Cats, dirinya ditebus dari Paris Saint-Germain (PSG) seharga 12 juta euro (Rp235 miliar) serta kesepakatan kontrak berdurasi 4 musim. Bek sayap asal Prancis itu langsung mengemban tugas sebagai andalan di lini belakang sekaligus amunisi penting saat melakukan serangan melalui sisi kanan.

Sepanjang kariernya, Mukiele telah mengoleksi dua trofi juara Ligue 1 Prancis, seluruhnya diraih bersama PSG. Saat Les Parisiens menjuarai ajang tersebut pada 2022/2023, Mukiele berkontribusi dengan mencatatkan 3 assist dari 19 pertandingan. Sedangkan pada musim berikutnya, ia bermain dalam 16 laga tanpa mencetak gol atau assist.

2. Reinildo Mandava menjadi sosok penting di balik keberhasilan LOSC Lille menjuarai Ligue 1 2020/2021

Reinildo Mandava berstatus sebagai penggawa baru dan langsung menjadi andalan sisi kiri pertahanan Sunderland pada 2025/2026 ini. Ia selalu diturunkan dalam lima laga awal yang dijalani The Black Cats di EPL. Selama 3,5 musim sebelumnya, Mandava berkarier di LaLiga Spanyol sebagai penggawa Atletico Madrid.

Pemain asal Monzambik itu pernah merasakan gelar juara Ligue 1 pada 2020/2021. Ketika itu, ia bermain untuk LOSC Lille dan menjadi salah satu pemain dengan peran krusial di lini pertahanan. Dirinya dimainkan dalam 29 laga tanpa mencetak gol atau assist.

3. Timothee Pembele mengangkat trofi Ligue 1 2022/2023 bersama PSG

Sama seperti Mukiele, Timothee Pembele juga berada di skuad PSG saat menjuarai Ligue 1 2022/2023. Namun, ia hanya bermain dalam 5 laga serta mengoleksi 1 assist. Musim tersebut sekaligus menjadi periode sulit dalam kariernya karena berjuang sembuh dari cedera.

Pemain berusia 23 tahun itu telah menjadi bagian dari Sunderland sejak 2023. Pada 2024/2025, ia tak menjadi bagian dari skuad The Black Cats karena dipinjamkan kepada La Havre. Sedangkan pada musim ini, ia belum merumput sekali pun setelah sempat dikabarkan hengkang pada musim panas 2025.

4. Granit Xhaka mencetak sejarah dengan menjuarai Bundesliga 2023/2024

Granit Xhaka mengisi urutan terakhir daftar ini. Ia adalah sosok penting di balik keberhasilan Bayer Leverkusen memutus dominasi Bayern Munich dengan menjuarai Bundesliga Jerman 2023/2024. Di ajang tersebut, ia mencatatkan 33 penampilan dengan kontribusi 3 gol. Xhaka menunjukkan kapasitasnya sebagai gelandang berpengalaman dengan kemampuan mengatur tempo di lini tengah.

Setelah menorehkan pencapaian gemilang di Jerman, pemain berkebangsaan Swiss itu kembali ke Inggris pada musim panas 2025. Dirinya direkrut Sunderland seharga 15 juta euro (Rp294 miliar) dan langsung diberi tugas penting sebagai kapten tim. Hingga pekan kelima EPL 2025/2026, ia selalu dimainkan penuh dengan kontribusi dua assist

Dengan hadirnya empat pemain berpengalaman juara liga top Eropa tersebut, Sunderland tidak hanya mengandalkan semangat tim promosi semata, tetapi juga memiliki fondasi kuat berupa mentalitas pemenang di dalam skuadnya. Kombinasi antara darah muda dan pengalaman para pemain senior ini menjadi modal berharga untuk menjaga konsistensi performa sepanjang musim. Jika mampu terus memaksimalkan kualitas yang ada, bukan mustahil The Black Cats menghadirkan kejutan besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team