4 Pemain yang Dibeli Lazio dari Marseille

Intinya sih...
Lazio membeli 4 pemain dari Marseille, termasuk Samuel Gigot
Alen Boksic dibeli Lazio dengan biaya 11 juta euro pada 1993
Fabrizio Ravanelli direkrut oleh Lazio dengan biaya transfer 775 ribu euro pada tahun 2000
Matteo Guendouzi dibeli permanen oleh Lazio dengan biaya transfer mencapai 13 juta euro pada musim panas 2024
Lazio memutuskan untuk menebus permanen Samuel Gigot meski tak menjadi pilihan utama sebagai pemain pinjaman pada 2024/2025
Usai hanya finis di peringkat ketujuh di Serie A Italia 2024/2025, Lazio langsung sibuk berbenah pada bursa transfer musim panas 2025. Per 2 Juli 2025, telah ada lima pemain yang resmi diboyong ke Olimpico di Roma. Samuel Gigot, bek tengah berusia 31 tahun, menjadi salah satu sosok yang telah sepakat bergabung secara permanen dengan klub berjuluk Biancocelesti. Ia diboyong dari Marseille dengan biaya transfer senilai 500 ribu euro (Rp9,56 miliar).
Samuel Gigot bukan pemain pertama yang pernah menyeberang dari Marseille ke Lazio secara permanen. Sebelum dirinya, telah ada tiga pemain lain yang melakukannya. Termasuk Gigot, berikut pemain yang dibeli Lazio dari Marseille.
1. Alen Boksic dibeli mahal Lazio dari Marseille pada 1993
Alen Boksic tampil ganas sebagai penyerang andalan Marseille pada 1992/1993. Ia sukses menceploskan 29 gol dan 2 assist dari 46 penampilan di berbagai ajang. Torehan tersebut membuatnya meraih penghargaan top skor Division 1 Prancis dan membawa Marseille juara Liga Champions Eropa. Dengan statistik tersebut, Lazio bahkan rela menggelontorkan dana sebesar 11 juta euro (Rp210 miliar) untuk memboyongnya pada November 1993.
Bomber asal Kroasia tersebut kemudian menjadi bagian dari Lazio dalam 2 periode berbeda (1993–1996 dan 1997–2000). Ia bermain dalam 156 laga dengan kontribusi 43 gol dan 16 assist. Pada 1999/2000, ia berkontribusi atas keberhasilan Lazio meraih scudetto dengan torehan 4 gol dari 19 kesempatan bermain.
2. Lazio merekrut Fabrizio Ravanelli dari Marseille pada 2000
Fabrizio Ravanelli menjadi bomber andalan Marseille pada 1997–2000. Selama 2,5 musim, ia mengemas 31 gol dan 10 assist dari 84 pertandingan. Pada Januari 2000, ia pulang ke Italia dengan menerima tawaran Lazio. Biaya transfernya saat itu mencapai 775 ribu euro (Rp14,8 miliar).
Kebersamaan Ravanelli dengan Lazio hanya berlangsung singkat selama 1,5 musim. Sebelum akhirnya hengkang ke Derby County pada musim panas 2001, ia mengoleksi 10 gol dan 6 assist dari 42 laga. Bersama Alen Boksic, ia juga memiliki andil atas kesuksesan Lazio menjuarai Serie A 1999/2000.
3. Matteo Guendouzi ditebus permanen Lazio setelah tampil apik sebagai pemain pinjaman
Matteo Guendouzi tampil begitu solid di lini tengah Marseille pada 2021–2023. Ia menjadi sosok penting di lini tengah dengan torehan 10 gol dan 19 assist dalam 103 laga. Ia kemudian dipinjam Lazio pada musim panas 2023.
Sebagai pemain pinjaman, gelandang asal Prancis tersebut bermain impresif untuk Lazio pada 2023/2024. Kontribusi yang nyata di lapangan membuatnya ditebus permanen pada musim panas 2024. Untuk mendapatkan jasanya secara permanen, ia ditebus dengan biaya transfer mencapai 13 juta euro (Rp248 miliar) dan diikat kontrak hingga 2028 mendatang.
4. Lazio membeli permanen Samuel Gigot dari Marseille pada musim panas 2025
Samuel Gigot datang ke Lazio sebagai pemain pinjaman dari Marseille pada musim panas 2024. Menit bermain yang ia dapat memang tidak banyak. Pada 2024/2025, ia bermain dalam 23 laga dengan kontribusi 2 gol dan 1 assist. Meski demikian, perannya sebagai pemain pelapis membuat Lazio menebusnya secara permanen pada musim panas 2025.
Keputusan tersebut sekaligus mengakhiri kebersamaan Gigot dengan Marseille. Untuk Les Minots, ia telah mencatatkan 66 penampilan dengan kontribusi 5 gol dan 2 assist. Oleh Lazio, pemain berpaspor Prancis tersebut diikat kontrak hingga 2027 mendatang.
Lazio memutuskan untuk menebus permanen Samuel Gigot meski tak menjadi pilihan utama sebagai pemain pinjaman pada 2024/2025. Pengalaman yang dimiliki pemain berusia 31 tahun tersebut tampaknya menjadi penilaian tersendiri bagi Biancocelesti. Ia bisa menjadi sosok penting di antara sejumlah pemain bertahan yang mayoritas berusia lebih muda.