6 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Juventus

- Mohamed Sissoko bermain untuk Liverpool dan Juventus, membantu kedua klub meraih trofi domestik dan tampil di kompetisi Eropa.
- Christian Poulsen menjadi bagian penting dari skuad Juventus dan Liverpool, memberikan kontribusi bertahan yang solid di lini tengah.
- Alberto Aquilani, Emre Can, Arthur Melo, dan Federico Chiesa juga memiliki pengalaman bermain untuk kedua klub dengan tantangan dan kesuksesan masing-masing.
Sepak bola Eropa sering menghadirkan pemain-pemain berbakat yang merasakan pengalaman bermain di beberapa klub top. Salah satu kombinasi menarik adalah pemain yang pernah membela Liverpool dan Juventus, dua klub besar dengan sejarah dan prestasi yang luar biasa. Banyak dari mereka mampu menunjukkan kualitas individu sekaligus adaptasi pada gaya bermain berbeda, dari Premier League yang cepat dan fisik hingga Serie A yang taktis dan disiplin.
Bermain di dua liga top seperti Inggris dan Italia bukanlah hal mudah. Pemain harus mampu menghadapi tekanan tinggi, persaingan ketat untuk posisi utama, serta ekspektasi dari suporter dan manajemen klub. Beberapa pemain yang berhasil membela Liverpool dan Juventus menunjukkan fleksibilitas, pengalaman internasional, dan kemampuan teknis yang tinggi, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan budaya klub yang berbeda.
Pengalaman ini juga sering menjadi batu loncatan untuk karier internasional mereka. Banyak dari pemain ini yang memperkuat tim nasional masing-masing, menambah jumlah caps, dan berpartisipasi dalam turnamen besar seperti Piala Dunia dan Euro. Kehadiran mereka di klub-klub top Eropa sekaligus menunjukkan bagaimana kualitas pemain dapat bersinar di berbagai kompetisi.
1. Mohamed Sissoko

Mohamed Sissoko bergabung dengan Liverpool pada tahun 2005 dari Valencia. Ia dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh, memiliki kemampuan menutup ruang lawan, memotong serangan, dan melakukan distribusi bola yang baik. Selama berada di Anfield, Sissoko tampil dalam 87 pertandingan dan membantu Liverpool meraih beberapa trofi domestik, termasuk Piala Liga Inggris dan tampil di kompetisi Eropa. Gaya bermainnya yang enerjik dan disiplin membuatnya menjadi pemain penting di lini tengah, meski sering menghadapi persaingan ketat untuk posisi starter.
Pada Januari 2008, Sissoko pindah ke Juventus dengan biaya sekitar €12 juta atau setara Rp204 miliar. Di Turin, ia bermain selama 3,5 musim, mencatatkan lebih dari 100 penampilan dan menjadi bagian integral dari skuad Juventus di Serie A dan kompetisi Eropa. Ia membantu Juventus memperkuat lini tengah yang terkenal solid, sekaligus memberikan pengalaman bertahan yang matang di berbagai turnamen, termasuk Liga Champions. Sissoko dikenal karena kombinasi kekuatan fisik, kecepatan, dan kemampuan membaca permainan lawan.
Setelah meninggalkan Juventus, Sissoko melanjutkan kariernya di beberapa klub Eropa dan Asia, termasuk Paris Saint-Germain, Valencia, dan Guangzhou Evergrande. Saat ini, Mohamed Sissoko telah pensiun dari sepak bola profesional dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial serta olahraga di Mali. Ia juga sering muncul dalam program televisi dan acara sepak bola, membagikan pengalaman kariernya serta membina generasi muda pemain di negaranya.
2. Christian Poulsen

Christian Poulsen bergabung dengan Juventus pada tahun 2008 dari Sevilla dengan biaya transfer sekitar Rp102 miliar. Di Turin, Poulsen bermain sebagai gelandang bertahan yang tangguh, dikenal karena kemampuan menutup ruang lawan, disiplin di lini tengah, dan kontribusi defensif yang solid. Selama dua musim di Juventus, ia tampil dalam 60 pertandingan di semua kompetisi dan membantu tim meraih beberapa trofi domestik, termasuk Coppa Italia. Poulsen menjadi bagian penting dari skuad Juventus berkat kemampuan bertahan yang handal dan pengalaman internasionalnya.
Pada 2010, Poulsen pindah ke Liverpool di Premier League, di mana ia tampil selama satu musim. Ia bermain dalam 19 pertandingan dan membantu lini tengah Liverpool dalam bertahan dan distribusi bola. Meskipun waktu bermainnya terbatas, Poulsen menunjukkan profesionalisme dan pengalaman bertanding di level top Eropa, memberikan opsi tambahan bagi pelatih dalam skema taktik tim.
Setelah meninggalkan Liverpool, Poulsen melanjutkan kariernya di beberapa klub Eropa, termasuk Evian, FC Copenhagen, dan beberapa tim di Denmark. Saat ini, Christian Poulsen telah pensiun dari sepak bola profesional dan aktif dalam dunia kepelatihan. Ia menjadi bagian dari staf pelatih di klub-klub Denmark, membimbing generasi muda dan membagikan pengalaman serta wawasan profesionalnya kepada pemain yang sedang berkembang.
3. Alberto Aquilani

Alberto Aquilani bergabung dengan Liverpool pada tahun 2009 dari AS Roma dengan biaya transfer sekitar Rp340 miliar. Ia dikenal sebagai gelandang serba bisa yang memiliki visi permainan baik, kemampuan umpan panjang akurat, dan kemampuan mengontrol tempo permainan. Selama berada di Anfield, Aquilani kesulitan beradaptasi dengan ritme Premier League dan hanya tampil dalam 28 pertandingan, mencetak 2 gol dan memberikan 6 assist. Meskipun demikian, ia tetap menunjukkan kualitas teknis yang tinggi dan profesionalisme di lapangan.
Pada 2010, Aquilani dipinjamkan ke Juventus, di mana ia tampil lebih konsisten dan berhasil menyesuaikan diri dengan gaya permainan Serie A. Ia bermain 34 pertandingan, mencetak 2 gol dan memberikan 6 assist, membantu lini tengah Juventus lebih stabil dalam berbagai kompetisi domestik dan Eropa. Pengalaman sebelumnya di Liverpool membuatnya lebih matang dalam menghadapi tekanan dan tuntutan di klub top.
Setelah masa peminjamannya berakhir, Aquilani kembali ke Liverpool dan kemudian dipinjamkan ke beberapa klub sebelum akhirnya bergabung dengan Fiorentina pada 2012. Saat ini, Alberto Aquilani telah pensiun dari sepak bola profesional dan aktif dalam dunia pelatihan. Ia terlibat dalam akademi sepak bola di Italia, membimbing generasi muda pemain berbakat serta membagikan pengalaman profesionalnya.
4. Emre Can

Emre Can bergabung dengan Liverpool pada 2014 dari Bayer Leverkusen dengan biaya sekitar Rp204 miliar. Ia dikenal sebagai gelandang serba bisa yang memiliki kemampuan bertahan, membaca permainan lawan, serta distribusi bola yang baik. Selama berada di Anfield, Can tampil dalam 167 pertandingan, mencetak 14 gol dan memberikan 11 assist. Ia menjadi pemain kunci di lini tengah Liverpool, terutama dalam skema pressing tinggi dan transisi cepat, membantu tim bersaing di Premier League dan Liga Champions.
Pada 2018, Emre Can pindah ke Juventus dengan status bebas transfer dan bermain selama empat musim. Di Turin, ia tampil dalam lebih dari 80 pertandingan, mencetak beberapa gol penting, dan membantu Juventus meraih beberapa gelar domestik, termasuk Serie A dan Coppa Italia. Can menjadi gelandang multifungsi yang bisa ditempatkan di lini tengah maupun bek tengah saat dibutuhkan, menunjukkan fleksibilitas yang tinggi di bawah arahan pelatih.
Setelah meninggalkan Juventus pada 2022, Can kembali ke Jerman dan bergabung dengan Borussia Dortmund, di mana ia tetap menjadi pemain penting di lini tengah. Saat ini, Emre Can aktif bermain di Bundesliga, tampil dalam pertandingan penting di liga dan kompetisi Eropa, serta menjadi bagian pengalaman senior yang membimbing pemain muda Dortmund.
5. Arthur Melo

Arthur Melo bergabung dengan Juventus pada musim panas 2020 dari Barcelona dengan biaya transfer sekitar Rp1,19 triliun. Di Turin, ia tampil dalam 42 pertandingan di semua kompetisi, mencetak satu gol, dan berperan sebagai gelandang kreatif serta pengatur tempo permainan. Meskipun memiliki kualitas teknis tinggi, Arthur sering menjadi pilihan cadangan dan kesulitan menembus skuad utama, sehingga klub memutuskan meminjamkannya ke tim lain untuk mendapatkan waktu bermain lebih banyak.
Pada September 2022, Arthur dipinjamkan ke Liverpool selama satu musim, namun hanya tampil dalam satu pertandingan resmi sebagai pemain pengganti di Liga Champions. Setelah itu, pada musim 2023–2024, ia dipinjamkan ke Fiorentina, di mana ia tampil dalam 33 pertandingan, mencetak 2 gol dan memberikan 6 assist, membantu tim mencapai final Liga Konferensi Eropa. Pada awal 2025, Arthur kembali dipinjamkan ke Girona di La Liga dan tampil dalam 15 pertandingan tanpa mencetak gol, menunjukkan perjalanan kariernya yang penuh tantangan di level klub top Eropa.
Saat ini, Arthur Melo berada di Grêmio, klub asalnya di Brasil, dengan status pinjaman dari Juventus hingga Juni 2026. Kepulangannya ke klub asal memberikan kesempatan untuk membangkitkan performa terbaiknya. Dengan kontrak yang masih tersisa di Juventus hingga 2027, masa depan Arthur akan sangat bergantung pada penampilannya bersama Grêmio, sekaligus menentukan apakah ia dapat kembali bersinar di kancah Eropa.
6. Federico Chiesa

Federico Chiesa memulai karier profesionalnya di Fiorentina, di mana ia tampil dalam 153 pertandingan dan mencetak 34 gol. Pada Oktober 2020, ia bergabung dengan Juventus melalui kesepakatan pinjaman dua tahun yang kemudian menjadi permanen pada Mei 2022. Selama di Turin, Chiesa tampil dalam 131 pertandingan, mencetak 32 gol, dan memberikan 23 assist. Meskipun mengalami cedera ligamen anterior pada 2022, ia berhasil kembali ke performa terbaiknya dan menjadi bagian penting dari skuad Juventus.
Pada Agustus 2024, Chiesa pindah ke Liverpool dengan biaya transfer sebesar sekitar Rp254 miliar, termasuk tambahan berdasarkan pencapaian tim. Ia menandatangani kontrak empat tahun dan mengenakan nomor punggung 14, yang sebelumnya digunakan oleh Jordan Henderson. Debutnya bersama Liverpool terjadi pada 17 September 2024 dalam kemenangan 3–1 atas Milan di Liga Champions. Pada 25 September 2024, ia memberikan assist dalam kemenangan 5–1 atas West Ham di Piala EFL, dan pada 11 Januari 2025 mencetak gol pertamanya untuk Liverpool di Piala FA. Meski demikian, ia kesulitan mendapatkan waktu bermain reguler di Premier League, dengan hanya tampil 35 menit sepanjang musim 2024–2025.
Pada musim panas 2025, Chiesa tidak termasuk dalam skuad Liverpool untuk tur pramusim di Hong Kong, memunculkan spekulasi bahwa ia mungkin akan dipinjamkan ke klub lain, dengan Napoli dan Atletico Madrid dikabarkan tertarik merekrutnya. Dengan kontrak yang masih tersisa hingga Juni 2028, masa depan Chiesa di Liverpool sangat bergantung pada kesempatan bermain yang diberikan oleh manajer dan apakah ia dapat kembali ke performa terbaiknya.
7. FAQ

1. Siapa saja pemain yang pernah membela Liverpool dan Juventus?
Pemain yang sudah terbukti membela kedua klub ini adalah Mohamed Sissoko, Christian Poulsen, Alberto Aquilani, Emre Can, Arthur Melo, dan Federico Chiesa.
2. Siapa dari mereka yang masih aktif bermain?
Emre Can aktif bermain untuk Borussia Dortmund, Arthur Melo berada di Grêmio dengan status pinjaman, dan Federico Chiesa masih terikat kontrak dengan Liverpool.
3. Siapa yang sudah pensiun?
Mohamed Sissoko, Christian Poulsen, dan Alberto Aquilani telah pensiun dari sepak bola profesional.
4. Berapa kisaran biaya transfer mereka ke klub-klub besar?
Biaya transfer berkisar dari Rp102 miliar (Poulsen) hingga Rp1,19 triliun (Arthur Melo).
5. Siapa yang mengalami kesulitan bermain reguler di klub baru?
Arthur Melo dan Federico Chiesa mengalami kesulitan mendapatkan waktu bermain reguler di Liverpool, sementara Aquilani juga kesulitan beradaptasi di Premier League saat pertama kali bergabung.