Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
10 Pemain yang Jadi Top Skor di Dua atau Lebih Liga Eropa
dazn.com

Intinya sih...

  • Cristiano Ronaldo menjadi top skor di Premier League, La Liga, dan Serie A, menunjukkan kesempurnaan dalam sepak bola modern.

  • Ruud van Nistelrooy berhasil menjadi top skor di Eredivisie, Premier League, dan La Liga dengan insting tajam di kotak penalti.

  • Pierre-Emerick Aubameyang sukses menjadi top skor Bundesliga dan Premier League dengan kecepatan dan penyelesaian akhir luar biasa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi top skor di sebuah liga Eropa adalah prestasi yang sangat sulit diraih. Butuh konsistensi tinggi, kemampuan mengeksekusi peluang sekecil apa pun, serta adaptasi terhadap gaya bermain yang sangat berbeda di setiap negara. Namun, ada beberapa pemain luar biasa yang tak hanya menaklukkan satu liga, melainkan juga mampu menjadi pencetak gol terbanyak di dua atau bahkan lebih liga besar Eropa.

Setiap liga di benua biru memiliki karakteristik unik. Premier League dikenal dengan permainan cepat dan fisik, La Liga terkenal dengan teknik dan penguasaan bola, sementara Serie A menonjolkan pertahanan yang disiplin. Seorang pemain harus memiliki kemampuan membaca permainan yang tajam serta mental baja untuk bisa bersinar di lingkungan yang begitu kompetitif.

Berikut ini adalah daftar sepuluh pemain yang benar-benar berhasil menjadi top skor di dua atau lebih liga Eropa. Mereka bukan hanya tajam di depan gawang, tetapi juga menjadi simbol dedikasi dan semangat pantang menyerah dalam perjalanan karier mereka.

1. Cristiano Ronaldo (Premier League, La Liga, Serie A)

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo merupakan contoh nyata dari kesempurnaan dalam sepak bola modern. Ia menjadi top skor di tiga liga top Eropa: Premier League bersama Manchester United pada musim 2007/2008, La Liga bersama Real Madrid pada musim 2010/2011, 2013/2014, dan 2014/2015, serta Serie A bersama Juventus pada musim 2020/2021. Tidak ada pemain lain di era modern yang mampu menyamai pencapaian fenomenal ini.

Ronaldo dikenal memiliki disiplin dan etos kerja yang luar biasa. Ia berlatih lebih keras dari siapa pun, menjaga pola makan secara ketat, dan memiliki mental juara yang selalu ingin menjadi yang terbaik. Kemampuannya mencetak gol dari segala situasi, baik dengan kaki kanan, kaki kiri, maupun kepala, menjadikannya pemain yang komplet.

Kini di tahun 2025, Cristiano Ronaldo masih aktif bermain bersama Al Nassr di Arab Saudi. Meski tak lagi tampil di Eropa, produktivitasnya tidak menunjukkan tanda penurunan. Ia terus menambah koleksi gol profesionalnya yang sudah menembus angka 880, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain tersubur sepanjang sejarah sepak bola dunia.

2. Ruud van Nistelrooy (Eredivisie, Premier League, La Liga)

Ruud van Nistelrooy (x.com/premierleague)

Ruud van Nistelrooy adalah sosok penyerang murni dengan insting tajam di kotak penalti. Ia meraih gelar top skor di Eredivisie bersama PSV Eindhoven, Premier League bersama Manchester United pada musim 2002/2003, dan La Liga bersama Real Madrid pada musim 2006/2007. Van Nistelrooy dikenal sebagai striker yang jarang membuang peluang, selalu berada di posisi tepat untuk menyambut umpan matang dari rekan setim.

Kehebatannya dalam mencetak gol menjadikannya momok bagi semua bek lawan. Ia tidak banyak berlari ke area luar kotak penalti, namun setiap kali bola datang ke arahnya, hampir selalu berbuah gol. Dalam kariernya, Van Nistelrooy mencatat lebih dari 340 gol di level klub dan menjadi salah satu penyerang paling efisien di era 2000-an.

Kini, Van Nistelrooy telah beralih profesi menjadi pelatih. Ia sempat menangani PSV Eindhoven dan menjadi mentor bagi banyak pemain muda Belanda. Walau sudah lama gantung sepatu, pengaruhnya terhadap dunia sepak bola masih terasa kuat, terutama dalam hal mengajarkan ketenangan dan efektivitas di depan gawang.

3. Pierre-Emerick Aubameyang (Bundesliga, Premier League)

Pierre-Emerick Aubameyang (uefa.com)

Pierre-Emerick Aubameyang dikenal sebagai penyerang yang mengandalkan kecepatan dan penyelesaian akhir luar biasa. Ia menjadi top skor Bundesliga pada musim 2016/2017 bersama Borussia Dortmund dengan torehan 31 gol, lalu menorehkan prestasi serupa di Premier League musim 2018/2019 saat membela Arsenal dengan 22 gol. Kedua pencapaian itu menunjukkan kemampuan adaptasinya terhadap dua liga dengan karakteristik sangat berbeda.

Aubameyang selalu menjadi ancaman karena kecepatannya dalam menembus garis pertahanan. Ia mampu berlari di belakang bek lawan dan mencetak gol hanya dari satu sentuhan. Meski sering dikritik karena gaya hidup glamor di luar lapangan, di atas lapangan ia selalu memberikan yang terbaik.

Saat ini, Aubameyang bermain untuk Olympique Marseille di Ligue 1. Walau usianya sudah menginjak 36 tahun, ketajamannya belum benar-benar pudar. Ia masih menjadi pemain penting dan sering tampil sebagai inspirasi bagi pemain muda yang ingin belajar tentang profesionalisme dan dedikasi terhadap karier.

4. Zlatan Ibrahimović (Serie A, Ligue 1)

Zlatan Ibrahimovic (acmilan.com)

Zlatan Ibrahimović adalah sosok yang tak hanya dikenal karena skill luar biasa, tetapi juga karisma dan kepribadian kuat. Ia menjadi top skor Serie A bersama AC Milan pada musim 2011/2012 dengan 28 gol, lalu merajai Ligue 1 bersama Paris Saint-Germain pada musim 2012/2013, 2013/2014, dan 2015/2016. Dalam setiap klub yang ia bela, Zlatan selalu meninggalkan jejak kesuksesan dan ketajaman.

Zlatan dikenal memiliki teknik tinggi untuk pemain bertubuh besar. Ia bisa mengontrol bola dengan satu sentuhan, mengeksekusi tendangan akrobatik, hingga mencetak gol-gol spektakuler yang sulit ditiru pemain lain. Lebih dari itu, kehadirannya di ruang ganti membawa kepercayaan diri bagi rekan setimnya.

Sejak pensiun pada 2023, Ibrahimović kini menjadi duta besar AC Milan. Ia juga sering tampil sebagai pembicara dan inspirator di berbagai acara olahraga dunia. Meski tak lagi bermain, aura Zlatan masih terasa kuat, menunjukkan bahwa legenda sejati tidak pernah benar-benar pergi dari dunia sepak bola.

5. Luis Suárez (Eredivisie, Premier League, La Liga)

Luis Suárez sebagai pemain yang tampil di Piala Dunia untuk terakhir kali (twitter.com/LuisSuarez9)

Luis Suárez dikenal sebagai penyerang yang mengandalkan kecerdikan dan determinasi tinggi. Ia menjadi top skor Eredivisie pada musim 2009/2010 bersama Ajax Amsterdam, kemudian top skor Premier League pada musim 2013/2014 bersama Liverpool, dan puncaknya menjadi top skor La Liga pada musim 2015/2016 bersama Barcelona. Ia adalah pemain yang mampu beradaptasi di berbagai sistem permainan, baik cepat maupun berbasis penguasaan bola.

Gaya bermain Suárez dikenal agresif dan penuh semangat juang. Ia tidak hanya mencetak gol dari peluang mudah, tapi juga dari posisi yang tampak mustahil. Kombinasi teknik, insting, dan kerja keras membuatnya menjadi salah satu penyerang paling mematikan di dunia.

Saat ini, Suárez bermain di Inter Miami bersama Lionel Messi. Meski sudah memasuki usia 38 tahun, ia masih menunjukkan ketajaman di depan gawang dan sering mencetak gol penting. Suárez kini menjadi sosok pemimpin dan mentor bagi pemain muda di timnya, membuktikan bahwa kualitas sejati tidak pernah hilang meski waktu terus berjalan.

6. Edin Džeko (Bundesliga, Serie A)

indianexpress.com

Edin Džeko adalah penyerang yang dikenal karena postur tinggi besar, kemampuan duel udara, serta tembakan keras dari kedua kaki. Ia menjadi top skor Bundesliga pada musim 2009/2010 saat membela Wolfsburg dengan 22 gol, kemudian meraih gelar top skor Serie A musim 2016/2017 bersama AS Roma dengan 29 gol. Ketajamannya membuatnya dikenal sebagai striker yang mampu beradaptasi di berbagai klub dan kompetisi.

Džeko memiliki kemampuan unik sebagai target man klasik. Ia mampu menahan bola, membuka ruang untuk rekan setim, serta mencetak gol dengan efisien. Selain itu, kepribadiannya yang tenang dan profesional membuatnya dihormati di setiap klub yang ia bela.

Kini Džeko memperkuat Fenerbahçe di Liga Turki dan masih menunjukkan kualitas tinggi meski telah berusia 39 tahun. Dengan pengalaman panjang di berbagai kompetisi top Eropa, Džeko menjadi salah satu pemain yang membuktikan bahwa kecerdasan bermain lebih penting daripada sekadar kecepatan.

7. Christian Vieri (La Liga, Serie A)

Christian Vieri (sempreinter.com)

Christian Vieri adalah simbol penyerang klasik Italia. Ia menjadi top skor La Liga pada musim 1997/1998 bersama Atlético Madrid dan top skor Serie A musim 2002/2003 bersama Inter Milan. Vieri dikenal dengan kekuatan fisiknya yang luar biasa, tembakan keras, serta kemampuan menempatkan diri yang membuatnya sangat berbahaya di kotak penalti.

Vieri merupakan tipe striker yang berani menghadapi bek lawan secara langsung. Meski tidak dikenal cepat, ia sangat kuat dalam duel udara dan memiliki insting mencetak gol yang tajam. Di era sepak bola modern, gaya permainannya mungkin jarang terlihat, tetapi pada masanya ia termasuk penyerang paling mematikan di dunia.

Kini Vieri aktif sebagai komentator sepak bola di Italia. Ia juga sering hadir dalam kegiatan amal dan proyek pengembangan pemain muda. Di luar lapangan, ia dikenal ramah dan humoris, jauh berbeda dengan sosoknya yang garang ketika masih bermain.

8. Karim Benzema (Ligue 1, La Liga)

Karim Benzema - Al Ittihad FC (Saudi Pro League)

Karim Benzema memulai karier gemilangnya di Lyon dengan menjadi top skor Ligue 1 pada musim 2007/2008. Setelah bergabung dengan Real Madrid, ia sempat menjadi pemain pendukung Cristiano Ronaldo, namun setelah kepergian sang megabintang, Benzema muncul sebagai pemimpin baru di lini depan. Ia menjadi top skor La Liga musim 2021/2022 dengan performa luar biasa yang juga membawanya meraih Ballon d’Or.

Benzema dikenal sebagai striker komplet. Ia bisa mencetak gol, memberikan assist, serta memahami ritme permainan dengan sangat baik. Kombinasi teknik tinggi dan kemampuan membaca situasi membuatnya menjadi salah satu penyerang paling dihormati di generasinya.

Kini Benzema bermain untuk Al Ittihad di Arab Saudi. Meski sudah keluar dari Eropa, kontribusinya di Real Madrid akan selalu dikenang. Ia menutup karier Eropanya dengan status legenda sejati yang memenangkan semua gelar utama bersama klub.

9. Diego Forlán (La Liga, Uruguay Primera División)

Diego Forlan (uefa.com)

Diego Forlán dikenal sebagai penyerang yang bekerja keras dan tidak pernah menyerah. Ia menjadi top skor La Liga dua kali, masing-masing bersama Villarreal pada musim 2004/2005 dan Atlético Madrid pada musim 2008/2009. Selain itu, ia juga sempat menjadi top skor di liga domestik Uruguay sebelum berkarier di Eropa.

Forlán memiliki kemampuan luar biasa dalam menembak jarak jauh serta ketenangan tinggi di depan gawang. Ia adalah sosok yang bisa diandalkan dalam situasi krusial dan menjadi salah satu pemain paling dihormati dari Amerika Selatan.

Setelah pensiun, Forlán kini aktif sebagai pelatih dan analis sepak bola. Ia juga dikenal sebagai duta olahraga di negaranya, membantu mengembangkan talenta muda Uruguay agar bisa mengikuti jejak kesuksesannya di Eropa.

10. Luca Toni (Serie A, Bundesliga)

Luca Toni (twitter.com/FCBayern)

Luca Toni adalah penyerang dengan gaya bermain klasik dan efisien. Ia menjadi top skor Bundesliga musim 2007/2008 bersama Bayern Munich dan kembali meraih gelar top skor Serie A musim 2014/2015 bersama Hellas Verona. Prestasi ini sangat istimewa karena ia melakukannya di usia yang tidak muda lagi, yakni 38 tahun.

Toni terkenal dengan kemampuan duel udara dan penempatan posisi yang tepat. Ia bukan tipe pemain yang bergantung pada kecepatan, tetapi pada kecerdikan dalam membaca arah bola. Gol-golnya sering datang dari umpan silang atau situasi bola mati, menunjukkan naluri mencetak gol alami yang sangat tinggi. Kini Luca Toni berperan sebagai komentator sepak bola di televisi Italia. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda karena dedikasi dan kemampuannya menjaga performa hingga akhir karier profesionalnya.

Menjadi top skor di dua atau lebih liga Eropa bukan sekadar pencapaian individu, tetapi juga bukti kemampuan adaptasi dan kecerdasan bermain yang tinggi. Para pemain di atas telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keinginan untuk terus berkembang, mereka bisa menaklukkan berbagai gaya permainan dan sistem kompetisi yang berbeda. Warisan mereka akan terus dikenang sebagai inspirasi bagi generasi sepak bola masa depan.

FAQ seputar 10 Pemain yang Jadi Top Skor di Dua atau Lebih Liga Eropa

1. Siapa pemain yang menjadi top skor di tiga liga besar Eropa sekaligus?

Cristiano Ronaldo dan Ruud van Nistelrooy adalah dua pemain yang berhasil menjadi top skor di tiga liga besar Eropa berbeda, yakni Premier League, La Liga, dan Serie A atau Eredivisie.

2. Apakah Lionel Messi pernah menjadi top skor di dua liga berbeda?

Belum pernah. Lionel Messi hanya menjadi top skor di La Liga bersama Barcelona dan belum pernah bermain di liga besar Eropa lainnya hingga 2021 sebelum pindah ke Amerika Serikat.

3. Siapa pemain yang masih aktif di Eropa dan berpeluang jadi top skor di dua liga berbeda?

Erling Haaland dan Kylian Mbappé memiliki peluang besar untuk mencapai prestasi tersebut karena keduanya masih muda dan sangat produktif di level klub maupun internasional.

4. Apakah Zlatan Ibrahimović pernah menjadi top skor di Premier League?

Tidak. Zlatan hanya menjadi top skor di Serie A dan Ligue 1, meskipun ia sempat mencetak banyak gol untuk Manchester United di Premier League.

5. Liga mana yang paling banyak menghasilkan pemain top skor lintas negara?

Serie A dan La Liga menjadi dua liga yang paling sering melahirkan pemain yang berhasil menjadi top skor di lebih dari satu kompetisi Eropa, menunjukkan tingginya daya saing kedua liga tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team