Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Top Skor Eredivisie yang Gagal Bersinar di English Premier League

Memphis Depay saat membela Manchester United. (express.co.uk)

Membandingkan Premier League dan Eredivisie jelas berbeda secara kualitas dan gaya bermain. Premier League telah dikenal sebagai liga besar yang kompetitif serta memiliki banyak pemain hebat dan matang di dalamnya. Di sisi lain, Eredivisie lebih dikenal sebagai penghasil para pemain muda berbakat, khususnya pemain yang berasal dari Belanda.

Pemain yang tampil bersinar di Eredivisie belum tentu bisa bersinar di Premier League, begitu juga sebaliknya. Seperti para pemain ini yang berhasil tampil hebat dan menjadi top skor di Eredivisie, namun malah melempem kala membela klub Premier League.

Berikut kami sajikan daftar 6 top skor Eredivisie yang gagal bersinar di Premier League, check this out!

1. Luc Nilis

thesefootballtimes.co

Luc Nilis merupakan striker berkebangsaan Belgia yang menjadi top skor Eredivisie 2 tahun berturut-turut, yakni musim 1995/1996 dan 1996/1997. Setelah menghabiskan 6 tahun kariernya di Eredivisie bersama PSV Eindhoven, Luc Nilis akhirnya memutuskan untuk hengkang ke Premier League dengan bergabung bersama Aston Villa pada tahun 2000.

Walaupun sangat bersinar kala berduet bersama Ronaldo di PSV Eindhoven, Luc Nilis justru tampil sangat mengecewakan di Premier League. Nilis tercatat hanya bermain sebanyak 5 kali dengan 2 gol. Faktor umur yang sudah menua dan cedera panjang yang diderita kala membela Aston Villa membuat Nilis akhirnya memutuskan untuk pensiun di Aston Villa setahun berselang.

2. Mateja Kezman

skysports.com

Sama seperti Luc Nilis, Mateja Kezman juga berhasil tampil bersinar bersama PSV Eindhoven. Selama 4 musim bermain bersama PSV, Kezman berhasil meraih 3 gelar top skor Eredivisie, yakni pada tahun 2001, 2003, dan 2004.

Dengan bakat dan penampilan impresifnya, tentu saja banyak klub yang meliriknya. Akhirnya pada jendela transfer musim panas tahun 2004, Kezman pun diboyong oleh Chelsea. Namun sayang, penampilan Kezman di Chelsea justru jauh dari ekspektasi.

Di tahun pertamanya, ia hanya mampu mencetak 4 gol di Premier League. Padahal, kala bermain di Eredivisie, jumlah gol Kezman selalu lebih dari 20. Pemain berkebangsaan Serbia ini hanya bertahan satu musim bersama Chelsea dan akhirnya hengkang ke Atletico Madrid pada musim selanjutnya.

3. Afonso Alves

backpagefootball.com

Afonso Alves benar-benar menjadi sensasi di kompetisi Eredivisie musim 2006/2007. Kala itu Alves berhasil menjadi top skor Eredivisie di musim pertamanya bergabung bersama Heerenveen dengan torehan 34 gol.

Setelah mendapatkan gelar tersebut, Afonso Alves akhirnya diboyong oleh Middlesbrough dengan banderol sebesar 17 juta euro atau setara dengan Rp290 miliar pada bulan Januari 2008. Di setengah musim awal, Afonso Alves tampil lumayan bagus dengan torehan 6 gol dari 11 laga.

Namun, pada musim selanjutnya, Alves hanya mampu mencetak 4 gol dari 31 laga yang dijalani bersama Boro di Premier League. Dengan performanya yang mengecewakan, Alves akhirnya dijual ke Al-Sadd tahun berikutnya dan hingga kini Alves dikenal sebagai salah satu One Season Wonder terbaik di dunia sepak bola.

4. Memphis Depay

Memphis Depay saat membela Manchester United. (express.co.uk)

Penggemar Manchester United mungkin mengingat Memphis Depay adalah salah satu pemain terburuk yang pernah direkrut. Padahal, saat membela PSV Eindhoven, Depay tampil sangat luar biasa dan berhasil meraih gelar top skor Eredivisie tahun 2015.

Tidak mengherankan memang jika Louis van Gaal merekrut Depay ke Old Trafford. Namun, kala membela Setan Merah musim 2015/2016, Depay tampil mengecewakan. Kutukan nomor punggung 7 dan sulitnya beradaptasi ditengarai menjadi alasan karier Depay bersama Manchester United begitu buruk dan berjalan dalam waktu singkat.

5. Vincent Janssen

goal.com/GettyImages

Sulitnya menggeser posisi Harry Kane di lini serang Tottenham Hotspur menjadi alasan seorang Vincent Janssen sulit berkembang. Padahal, sebelum bergabung dengan Spurs, Janssen merupakan top skor Eredivisie yang berhasil menorehkan 27 gol untuk AZ Alkmaar tahun 2016.

Kala membela Spurs, Janssen lebih banyak duduk di bangku cadangan, bahkan dipinjamkan ketimbang bermain secara reguler di skuad utama Spurs. Janssen hanya berhasil mencetak 6 gol dan 4 assist dalam 42 pertandingan dan akhirnya dijual ke klub Mexico, FC Monterrey, pada tahun 2019.

6. Alireza Jahanbakhsh

skysports.com

Pada bulan Juli 2018, secara mengejutkan, Brighton & Hove Albion mendatangkan pemain berkebangsaan Iran bernama Alireza Jahanbakhsh dari AZ Alkmaar. Padahal, di musim 2017/2018, Jahanbakhsh merupakan top skor Eredivisie yang berhasil mencetak 21 gol untuk AZ Alkmaar dan diincar oleh tim-tim besar Eropa.

Kedatangannya tersebut seharusnya menjadi angin segar bagi klub berjuluk The Seagulls ini. Namun, hingga kini Jahanbakhsh masih belum menunjukan tajinya di Premier League. Sejak kedatangannya tahun 2018, Jahanbakhsh baru mencetak 4 gol dari 53 pertandingannya bersama Brighton.

Menarik untuk ditunggu akankah Jahanbakhsh bisa kembali tajam seperti kala Ia membela AZ Alkmaar atau Ia akhirnya terbuang seperti para top skor Eredivisie sebelumnya.

 

Itulah 6 top skor Eredivisie yang gagal bersinar kala membela tim Premier League. Perbedaan gaya main dan kualitas liga mungkin saja menjadi faktor para top skor ini gagal untuk bersinar di EPL. Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us