Berawal dari me-review fitur BRImo di Instagram dan Tiktok, mereka mendapat liburan ke Bali sekaligus menonton pertandingan super big match BRI Liga 1 antara Bali United melawan Persib Bandung langsung di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Dok. BRI)
Perang biasanya membuat kesengsaraan ke setiap warga di sekitarnya, seperti yang terjadi di Ukraina, saat Rusia melakukan invasi. Tapi, perang di Bali yang melibatkan tim-tim BRI Liga 1 malah membawa berkah buat warga sekitarnya.
Kehidupan di Bali, yang sempat lesu akibat pandemik COVID-19 kembali bergairah. Sektor pariwisata bangkit, tepat setelah turnamen bulu tangkis yang terangkum dalam Indonesia Badminton Festival digelar pada akhir 2021.
Puncaknya, saat BRI Liga 1 digelar di sana, terjadi pertumbuhan yang menjanjikan di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mendukung UMKM untuk bisa beraktivitas kembali lewat berbagai fasilitas yang diberikannya.
"BRI senantiasa hadir mendukung perhelatan sepak bola karena kami melihat banyak sekali dampak positif yang timbul. Tidak hanya bagi pelaku industri sepak bola, namun juga UMKM," kata Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto.
UMKM dan sepak bola memang tak bisa dilepaskan. Pesohor Indonesia yang juga pemilik RANS Cilegon FC, Raffi Ahmad, bahkan mengakui kekuatan sepak bola yang begitu besar di Indonesia.
Atas alasan itulah, Raffi mau terlibat dalam sepak bola. Sebab, bagi Raffi, sepak bola merupakan komoditas yang bisa menjaring masyarakat dalam jumlah masif.
"Kalau basket kan memang lebih luwes dan sudah menjadi gaya hidup. Bisa akrab di digital. Sedangkan, sepak bola itu punya pasar masif, namun konvensional," kata Raffi.
Dengan begitu, harapan perbaikan ekonomi Indonesia lewat sepak bola benar-benar bisa dicapai. Memang, selama pandemik COVID-19, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling tangguh. Mereka mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dan integrasi investasi hingga 60,4 persen.
BRI juga mendorong UMKM tersebut dengan melakukan digitalisasi usaha. Menggelar lapak secara online, membuat para pelaku UMKM bisa memperluas pasarnya dan memaksimalkan potensi penjualan.
Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, mengungkapkan digitalisasi pelaku UMKM menjadi jembatan untuk bertahan sekaligus bertumbuh di masa pandemi ini. Hal ini berbanding lurus dengan hasil riset BRI Research Institute yang menyebut digitalisasi bisnis dapat mendongkrak pertumbuhan penjualan lebih dari dua kali lipat.
Terlebih, BRI juga aktif menyalurkan Kredit Usaha Rakyat yang pada 2021, di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terserap hingga 9,2 triliun atau 102,16 persen dari target yang ditetapkan.
Catatan ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya. Makanya, UMKM di Bali bisa berkembang lebih pesat ketika kompetisi BRI Liga 1 digelar di sana.
"Saat pandemi, rata-rata para pengusaha UMKM kesulitan mendapat modal untuk membiayai bisnis. Dalam situasi itu, BRI hadir dan mendampingi para pelaku UMKM untuk bisa mempertahankan optimisme dalam berbisnis, sekaligus mendorong mereka yang ingin go digital," ungkap Solichin.
Efek yang dirasakan juga bukan hanya di Bali saja. Kawasan luar Bali, seperti Bandung, juga mengalami hal serupa.
The Original Vikin Fanshop, gerai yang menjual pernak-pernik Persib, mengalami peningkatan omzet selama BRI Liga 1 digelar. Setidaknya, kenaikan mencapai 30 hingga 35 persen, menandakan gairah sepak bola Indonesia yang mulai meningkat lagi.
"Saya sangat berterima kasih kepada BRI Liga 1 karena kompetisi bisa berjalan lagi. Sebelumnya, kami hampir tidak berkutik selama pandemi melanda. Berbagai upaya kami lakukan agar dapat bertahan. Sekarang penjualan sudah mulai membaik dan kami bisa menghidupi karyawan yang berjumlah sekitar 20 orang. Kami juga produksi sendiri, jadi secara ekonomi cukup berdampak ke banyak warga lokal," kata Manajer TOVF, Hendri.