Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Partner Summit 2024. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Partner Summit 2024. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Intinya sih...

  • PSSI resmi memecat Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, mengambil risiko untuk adaptasi pelatih baru.
  • Pelatih baru butuh adaptasi untuk menancapkan filosofi permainan, namun PSSI telah memperhitungkannya dalam pemecatan ini.
  • Pelatih yang kaya taktik dan baik dalam berkomunikasi seperti Patrick Kluivert sedang dicari sebagai suksesor Shin Tae Yong.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PSSI resmi memecat Shin Tae Yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2025). Dalam pemecatan ini, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI mengaku lebih mengambil risiko ketimbang menyesal.

"Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari," kata Erick dalam jumpa pers, Senin (6/1/2025).

1. Penuh risiko, tetapi sudah diperhitungkan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong dalam jumpa pers jelang melawan Myanmar di Piala AFF, Minggu (8/12/2024). (Dok. PSSI).

Pemecatan ini memang penuh risiko. Mengingat, Timnas yang tengah bertengger di peringkat ketiga tinggal melakoni empat laga lagi untuk menuntaskan fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pelatih baru butuh adaptasi untuk menancapkan filosofinya ke dalam permainan Thom Haye dan kawan-kawan. Namun, PSSI mengaku telah memperhitungkannya.

"Saya rasa hal yang biasa, memang untuk Kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya saja," ujar Erick.

2. Erick butuh sosok seperti ini

Erick Thohir dan Shin Tae Yong. (IDN Times/Tino).

Shin membutuhkan sosok arsitek yang kaya taktik dan baik dalam berkomunikasi. Aspek itu dinilai dimiliki Patrick Kluivert, yang kencang dirumorkan bakal menjadi suksesor Shin.

"Kami mencari figur yang bsia memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," ujar Menteri BUMN tersebut.

3. Dikhawatirkan jadi blunder

Potret Timnas Indonesia selepas melawan Jepang di SUGBK, Jumat (15/11/2024). (IDN Times/Bimo).

Risiko ini sempat disinggung gelandang Persita Tangerang, Rifky Dwi Septiawan. Rifky mendukung Shin bertahan, saat tagar #STYOut menggema imbas Timnas gagal total di Piala AFF 2024.

Rifky khawatir Timnas yang punya kans lolos Piala Dunia 2026 justru terpeleset. Skenario terburuk itu bisa terjadi jika sang nahkoda anyar gagal cepat beradaptasi. Bahkan, Rifky merasa adaptasi dengan waktu yang singkat itu rasanya mustahil.

"Kalau saya sih Shin Tae Yong harus stay! Dengan kualitas dia yang kayak begitu. Ini kan (kualifikasi fase ketiga) sebentar lagi selesai. Kalau pelatih baru itu gak mungkin bisa adaptasi dalam waktu singkat. Gak mungkin langsung jadi superhero, siapa pun pemain yang dia punya," ujar Rifky dalam wawancara khusus bersama IDN Times, 26 Desember 2024.

Editorial Team