Saat mengirim Hugo Bueno ke Feyenoord, Matt Hobbs, Direktur Olahraga Wolverhampton Wanderers, menyatakan, rencana klub adalah memberi ruang bagi sang pemain untuk berkembang sehingga bisa diandalkan pada musim berikutnya. Dengan kinerjanya selama berada di Belanda, Bueno tidak diragukan lagi berhasil memenuhi intensi pertama. Namun, tidak demikian dengan tujuan kedua. Masa depan Bueno di Wolves memang belum menentu.
Alasan utamanya jelas karena situasi di tampuk kepimpinan yang tidak lagi sama. Wolves saat ini dilatih Vitor Pereira. Sementara, saat Bueno pergi, klub masih dipimpin Gary O’Neil. Meski tampil apik bersama Feyenoord, wajar jika Pereira membutuhkan waktu untuk menilai kemampuan Bueno secara langsung. Pramusim 2025 pun menjadi waktu tepat untuk melakukannya. Jika gagal membuat Pereira terkesan, Bueno harus bersiap untuk angkat kaki lagi dari Molineux Stadium.
Namun, Bueno juga sebetulnya memiliki kendali atas masa depannya sendiri. Jika merasa tidak dibutuhkan Pereira atau Wolves, ia tidak akan kesulitan untuk mendapatkan klub baru. Beberapa tim memang dilaporkan menaruh minat kepadanya. Selain Feyenoord yang ingin memilikinya kembali, ada juga Leeds United berpotensi kehilangan Junior Firpo karena habis kontrak pada 30 Juni 2025.
Pramusim 2025 menjadi momen krusial dalam karier Hugo Bueno. Kerja kerasnya akan sangat menentukan masa depannya. Lantas, siapa yang bakal dibela pemain yang baru berusia 22 tahun tersebut pada 2025/2026?