Pemain PSIS Semarang, Pratama Arhan saat bermain di pertandingan Liga 1 2021/2022. (dok. PSIS Semarang)
Apa yang dicapai oleh Theeraton bisa menjadi inspirasi buat Arhan. Namun, Arhan juga patut waspada dengan tekanan mental yang diterimanya.
Sebab, pastinya ada stigma jelek yang menaungi Arhan, dengan statusnya sebagai pemain asal Indonesia. Ini harus bisa diatasi oleh Arhan, agar nasibnya tak sama dengan para pendahulunya seperti Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, hingga Ricky Yacobi, yang kesulitan beradaptasi.
"Arhan harus menyiapkan diri. Cerita dari saya, ketika datang ke Thailand, orang tak tahu Papua itu di mana. Padahal itu di Indonesia. Ketika mereka tahu saya orang Indonesia, dianggap remeh. Ini harus diantisipasi. Memang jadi kemungkinan terburuk, tapi kita harus mengakui kelas Indonesia belum tinggi," ujar bek yang malang melintang main di Thailand, Rudolof Yanto Basna, Space di Twitter @pssipers.
"Tapi, kalau saya, mengubah itu menjadi motivasi. Arhan harus bisa seperti itu agar bisa berkembang. Sebab, sebenarnya Jepang dan Korea Selatan itu lebih dekat buat karier pemain Indonesia, baru selebihnya bisa pikirkan Eropa," lanjutnya.