Akademi VR46 (instagram.com/vr46ridersacademyofficial)
Posisi Marco Bezzecchi berada di atas awan. Begitu juga dengan Luca Marini. Keduanya tampil apik sepanjang musim ini. Namun di sisi lain, Franco Morbidelli berada di tengah-tengah Bezzecchi dan Marini. Akademi VR46 tentu ingin para pembalapnya membalap di kompetisi MotoGP. Ketiga nama ini punya bakat dan potensi untuk itu.
Nasib karier Morbidelli masih mengambang musim depan. Ia dapat mengisi slot kosong di tim Mooney VR46 Racing jika Bezzecchi pindah ke tim Pramac. Menariknya, momen ini membuat gamang karena Ducati hanya dapat mengakomodir empat motor prototipe pabrikan musim 2024, VR46 ingin pembalap jebolan tim masuk ke tim pabrikan dan bukan ke tim satelit, lalu posisi Morbidelli sebagai jebolan akademi VR46.
Alessio Salluci selaku team director Mooney VR46 Racing melakukan lobi menambah alokasi prototipe 2024 kepada pabrikan Ducati. Mereka ingin Bezzecchi membalap di atas motor terbaru di bawah naungan tim Mooney, bukan Pramac. Hal ini berkaitan dengan filosofi awal tim didirikan, yakni mempromosikan pembalap mereka ke tim pabrikan.
Di sisi lain, Uccio, sapaan akrab Salluci, mengakui jika ia kepincut performa Morbidelli yang telah ia kenal lama di akademi. Pilihan ini tentu sangat berat. Belum lagi ditambah dengan performa apik Luca Marini. Meski begitu, Uccio memberikan hak kepada Bezzecchi untuk mengambil keputusan memilih jalan kariernya sebagai pembalap sebab keputusan Bezzecchi akan mempengaruhi komposisi tim Mooney VR46 Racing musim 2024.
Pilihan Marco Bezzecchi tentu berpengaruh pada komposisi tim Mooney VR46. Jika ia memutuskan membalap di bawah naungan tim Pramac, Franco Morbidelli akan semakin dekat dengan motor Desmosedici Ducati. Lantas, siapa pembalap yang akan membalap dengan Mooney VR46 Racing musim depan?