Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi permainan sepak bola (unsplash.com/@jaenix)

Nama Greg Nwokolo sudah tak asing lagi bagi para pencinta sepak bola nasional. Belakangan ini, mantan penggawa Persija Jakarta itu sering memberikan komentar terkait perkembangan Timnas Indonesia. Terakhir, Greg dipilih sebagai salah satu model Erspo untuk jersey tandang Timnas Indonesia. Hal itu diunggah dalam akun Instagram pribadinya (@greg11n) pada Senin (3/3/2025).

Setelah kabar tersebut viral, tidak sedikit netizen yang mencoba mengulik kembali kiprah Greg di kancah sepak bola nasional. Kariernya di Timnas Indonesia terbilang singkat. Dia merupakan pemain naturalisasi yang sempat membela Timnas Indonesia era Simon McMenemy. Lantas, seperti apa kiprah Greg Nwokolo secara keseluruhan, terutama di Liga Indonesia?

1. Greg Nwokolo lahir di Nigeria, kemudian berlabuh ke Liga Indonesia

Sebelum menjadi warga negara Indonesia, Greg Nwokolo awalnya berkewarganegaraan Nigeria. Dia lahir di Onitsha, Nigeria, pada 3 Januari 1986. Sepanjang kariernya, Greg bermain sebagai penyerang.

Menurut laman Transfermarkt, Greg mengawali karier profesional di klub asal Singapura, Tampine Rovers, pada 2003. Ia lalu pindah ke Young Lions sebelum debutnya di Liga Indonesia pada 2004. Ia bergabung dengan Persijatim Solo (sekarang Sriwijaya FC). Sejak saat itu, namanya mulai diperhitungkan sebagai salah satu pemain asing terbaik.

2. Sering berpindah-pindah klub, termasuk ke Persija Jakarta

Setelah merumput bersama Persijatim Solo selama setengah tahun pada 2004, Greg Nwokolo sempat kembali ke Singapura dan membela Armed Forces FC selama semusim. Ia lantas berkarier di Liga Indonesia lagi dengan membela beberapa klub. Dalam kurun waktu 2006--2007, ia bermain untuk PSIS Semarang, PSMS Medan, dan Persis Solo.

Pada 2008/2009, Greg membela Persija Jakarta dan tampil tajam sebagai mesin gol. Sempat bermain di klub Portugal, Olhanense, selama semusim, ia kembali ke Macan Kemayoran hingga 2011. Pada 2011/2012, ia memperkuat Pelita Jaya, berduet dengan Safee Sali dan mencetak 20 gol.

Pada 2012--2015, Greg Nwokolo memperkuat Arema FC (2012), Persebaya (2013), dan Persija (2014–2015). Sempat merumput bersama BEC Tero Sasana di Thailand pada 2015/2016, ia kemudian kembali ke Persija dengan hanya tampil 14 kali. Pada 2017, ia pun berlabuh ke Madura United dan bertahan hingga 2022. Greg sempat kembali ke Arema FC sebelum akhirnya berstatus tanpa klub setelah kontraknya selesai pada 2024.

3. Greg Nwokolo membela Timnas Indonesia sebanyak delapan kali

Perjalanan Greg Nwokolo menjadi WNI dimulai ketika tinggal di Tanah Air selama lebih dari 5 tahun. Sejak 2010, program naturalisasi mulai diterapkan PSSI. Setelah memenuhi syarat, Greg akhirnya disumpah menjadi WNI pada 2011.

Pada laga persahabatan melawan LA Galaxy pada November 2011, Greg memperkuat Indonesia Selection. Saat itu, LA Galaxy diperkuat pemain top. Itu termasuk David Beckham dan Landon Donovan.

Setelah resmi menjadi WNI, Greg membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia. Greg turut memperkuat Merah Putih pada Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi pada Maret 2013. Greg sendiri hanya tampil 8 kali bersama Timnas Indonesia dan mencetak 2 gol.

Ia menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia era kepelatihan Simon McMenemy. Ia tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Meskipun karier internasionalnya kurang mentereng, Greg tetap menjadi salah satu penyerang terbaik di Liga Indonesia pada masanya.

Greg Nwokolo mungkin tidak memiliki karier panjang di Timnas Indonesia, tetapi jejaknya di Liga Indonesia tak bisa dilupakan. Kecepatan, kekuatan, dan ketajamannya menjadikannya salah satu striker terbaik pada eranya. Saat ini, Greg Nwokolo berstatus tanpa klub, tetapi dirinya belum pensiun secara resmi setelah lepas dari Arema FC.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team