Kenapa Jay Idzes Jadi Kapten Venezia?

Musim 2024/2025 menjadi periode spesial bagi Venezia. Sebab, mereka kembali ke kasta teratas sepak bola Italia, Serie A, setelah bertarung di kasta bawah selama 2 musim. Di Serie B 2023/2024, mereka finis di peringkat ketiga dan meraih tiket promosi melalui playoff.
Tak hanya bagi klub, momen ini juga terasa spesial bagi beberapa pemainnya yang tengah menjalani musim pertama di Seria A. Salah satu yang merasakan hal tersebut adalah penggawa Tim Nasional Indonesia, Jay Idzes. Setelah berkontribusi membawa klub berjuluk I Lagunari promosi, ia dipertahankan manajemen hingga menjadi andalan di jantung pertahanan musim ini.
Lebih spesial lagi, Idzes ditunjuk sebagai kapten tim oleh pelatih dalam beberapa laga terakhir. Ia dipercaya untuk menjadi pemimpin bagi rekan-rekan setimnya. Pertanyaannya, kenapa itu bisa terjadi?
1. Kapten utama hengkang ke Palermo pada musim dingin 2025
Jay Idzes sejatinya bukanlah kapten utama Venezia untuk mengarungi Serie A 2024/2025. Sosok yang dipercaya untuk memegang jabatan tersebut ialah Joel Pohjanpalo, penyerang tengah yang telah membela Venezia sejak musim panas 2022 ketika direkrut dari Bayer Leverkusen. Bersama Venezia di Serie A musim ini, ia bertindak sebagai kapten tim hingga saat bertemu Hellas Verona pada pekan ke-22.
Namun, kini pemain berusia 30 tahun tersebut tak lagi menjadi bagian dari Venezia. Perjalanannya bersama I Lagunari telah usai setelah resmi hengkang pada 3 Februari 2025. Ia sepakat untuk bergabung dengan klub Serie B, Palermo, setelah ditebus dengan dana sebesar 4,75 juta euro atau Rp84 miliar.
Idzes bukanlah satu-satunya pilihan untuk menjadi kapten tim selepas kepergian Pohjanpalo. Bek kanan asal Italia, Francesco Zampano, sempat menjadi kapten tim dalam tiga laga berbeda di Serie A musim ini. Namun, Eusebio Di Francesco selaku manajer Venezia tampaknya lebih memilih Idzes untuk memegang ban kapten.
2. Pelatih menilai Jay Idzes adalah sosok pemimpin yang berkarakter
Eusebio Di Francesco yang menjalani musim pertama sebagai juru taktik Venezia cukup percaya dengan potensi yang dimiliki Jay Idzes. Bukan tanpa alasan ia menunjuk Idzes sebagai kapten tim. Pria berusia 55 tahun tersebut menilai sang pemain memiliki kemampuan yang baik dalam pemahaman taktik. Selain itu, ia juga menegaskan, Idzes adalah sosok yang mampu memimpin rekan-rekannya dalam berbagai situasi.
"Idzes adalah kapten kami. Ia dipilih karena pengetahuannya akan permainan dan bagaimana ia memimpin baik dalam pertandingan maupun latihan. Ia telah berkembang pesat, tetapi ia tidak boleh kehilangan kerendahan hatinya yang luar biasa dalam bekerja dan dedikasinya terhadap rekan-rekan setimnya. Inilah yang saya harapkan dari seorang kapten--seseorang yang mendukung tim baik di saat-saat indah maupun di saat-saat sulit,” kata Di Francesco dalam konferensi pers sebelum laga melawan Genoa, dilansir dari laman resmi Venezia.
Dalam kesempatan berbeda, tepatnya setelah bermain imbang dengan Como pada pekan ke-28, sang pelatih kembali melontarkan pujian atas performa apik Jay Idzes. Ia menilai, Idzes adalah sosok pemimpin yang berkarakter. Pemain Timnas Indonesia tersebut menjadi inspirasi bagi rekan setimnya dengan performa apik di atas lapangan.
"Idzes adalah seorang pemain yang berkarakter dan memiliki kedalaman, perekat tim yang sesungguhnya, sebuah kualitas mendasar bagi seorang kapten. Ia mengemban tanggung jawab ini dengan penuh kebanggaan, mewakili Venezia dengan cara terbaik dan mampu menginspirasi rekan-rekan setimnya,” ucap Eusebio Di Francesco.
3. Jay Idzes menunjukkan performa konsisten di jantung pertahanan
Selain kemampuan memimpin, sudah sepatutnya seorang pemimpin menunjukkan performa yang konsisten di atas lapangan. Terkait hal tersebut, Jay Idzes telah menunjukkannya di Serie B 2023/2024. Meski sempat absen dalam beberapa laga pada pertengahan musim, ia mampu menjawab kepercayaan pelatih dengan performa meyakinkan di atas lapangan.
Penampilan apik Idzes sebagai benteng di jantung pertahanan berlanjut di Serie A 2024/2025. Hingga pekan ke-28, ia hampir selalu dipercaya untuk tampil penuh dalam tiap laga dan baru absen dalam dua laga. Meski Venezia belum mampu beranjak dari zona degradasi, Idzes mempertontonkan penampilan disiplin di lini belakang.
Pemain kelahiran Mierlo, Belanda, tersebut tak ragu untuk berduel dengan sederet bomber top di kasta teratas Italia. Beberapa penyerang kelas dunia bahkan sempat menemui kesulitan ketika harus berduel dengannya. Lautaro Martinez, Romelu Lukaku, dan Dusan Vlahovic adalah tiga dari banyaknya bomber top yang telah dihadapi Idzes.
Selain tampil kokoh di lini pertahanan, Jay Idzes juga kerap kali membantu lini serang untuk memecah kebuntuan. Dirinya kini berstatus sebagai pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di Serie A. Satu-satunya gol yang telah ia cetak bahkan tercipta ke gawang klub dengan gelar juara terbanyak, Juventus.
4. Masa depan Jay Idzes di Venezia yang penuh teka-teki
Performa impresif Jay Idzes sebagai pemain belakang di Venezia turut menyita perhatian beberapa klub. Pemain kelahiran 2 Juni 2000 tersebut dikabarkan tengah menjadi incaran beberapa klub. Juventus bahkan sempat dikabarkan ingin memboyong Idzes pada musim dingin 2025 lalu.
Melalui sebuah cuitan, jurnalis asal Italia, Antonello Angelini, menyatakan Juventus sudah menghubungi Venezia terkait ketersediaan Idzes pada bursa transfer musim dingin 2025. Venezia memasang banderol sebesar 20 juta euro atau setara Rp337 miliar buat bek 24 tahun tersebut. Namun, transfer tak terealisasi.
Selain Bianconeri, Bologna juga dikabarkan ingin merekrut Idzes. Namun, sang pemain masih memiliki ambisi bersama Venezia. Ia ingin menyelamatkan I Lagunari dari zona degradasi.
Nama Idzes makin melambung di Serie A. Tak hanya bagi klub, performa apiknya juga menjadi kabar baik bagi Timnas Indonesia. Dengan mendapat kepercayaan lebih dari pelatih di level klub, penampilannya di atas lapangan juga turut berkembang pesat.