Dengan 2 penampilan bersama skuad utama serta 8 gol dan 3 assist dari 31 penampilan di tim akademi, masuk akal jika Bayern Munich memberi peran yang jauh lebih besar kepada Jonah Kusi-Asare pada 2025/2026 ini. Mereka bisa memproyeksikannya sebagai pelapis bagi Harry Kane. Namun, kemungkinan tersebut hilang akibat kedatangan Nicolas Jackson dari Chelsea. Terbukti, Bayern Munich pun meminjamkannya kepada Fulham.
Ironisnya, meski pergi secara pinjaman, karier Kusi-Asare di Bayern Munich tampaknya telah tamat. Sebabnya, mereka menyetujui permintaan Fulham yang menginginkan adanya opsi pembelian. Sebaliknya, Bayern Munich meminjam Jackson dari Chelsea dengan opsi serupa. Tidak hanya itu, sebelum meminjamkannya, Bayern Munich pun memperpanjang kontrak Kusi-Asare terlebih dahulu yang mengindikasikan intensi untuk menjaga nilai pasarnya.
Jonah Kusi-Asare tidak bisa mengontrol semua ketidakpastian pada masa depan. Yang bisa dan perlu ia lakukan hanyalah tampil moncer bersama Fulham pada 2025/2026. Dengan begitu, pemain bernomor punggung 18 itu bakal ikut memiliki kuasa saat momen penentuan langkah selanjutnya dalam kariernya tiba. Lantas, mampukah Kusi-Asare memenuhi potensi yang sampai membuatnya disebut sebagai titisan Alexander Isak?