Mauricio Pochettino (chelseafc.com)
Pochettino bisa dibilang mencapai karier kepelatihan terbaiknya saat melatih Tottenham Hotspur. Poch melatih The Lilywhites mulai musim 2014/15 hingga 2019/20.
Sebagai pelatih, Poch memainkan 293 pertandingan dengan statistik 160 kali menang, 60 imbang, dan 73 kalah. Poch juga mampu membawa Spurs finis di peringkat empat besar Liga Inggris selama beberapa musim.
Puncaknya, dia membawa Spurs mencapai final Liga Champions 2018/2019 meski akhirnya kalah oleh Liverpool. Kegagalannya itu sekaligus menyebabkan Poch dipecat pada akhir 2019.
Selama 2020, Pochettino sempat menepi dari sepak bola. Baru pada awal 2021, dia menerima pinangan mantan klubnya, PSG untuk menjadi pelatih kepala menggantikan Thomas Tuchel dengan kontrak 1,5 tahun dan perpanjangan 1 musim.
Poch berhasil memenangkan 56 dari 84 pertandingan selama 2,5 musim bersama PSG. Dia juga mempersembahkan tiga trofi selama di PSG, yaitu French Super Cup 2020/21, French Cup 2020/21, dan Ligue 1 2021/22.
Pada Juli 2022, Pochettino dipecat oleh PSG menyusul penampilan buruk tim yang gagal menembus 16 besar Liga Champions. Padahal skuad Les Parisiens saat itu dibekali pemain bintang seperti Mbappe, Messi, dan Neymar.
Setelah dipecat PSG, Poch kembali rehat dari sepak bola. Baru setahun berikutnya, dia kembali ke Liga Inggris untuk menjadi pelatih Chelsea pada Juli 2023.
Poch ditunjuk dengan misi menyelamatkan The Blues yang terseok di papan klasemen Liga Inggris 2023/2024. Sayangnya sampai akhir musim, performa Chelsea tak kunjung membaik. Dia memutuskan mengakhiri masa kerjanya di Chelsea yang hanya semusim itu.
Pada 2024, Mauricio Pochettino memulai perjalanan barunya sebagai pelatih Timnas Amerika Serikat. Sejauh mana Poch bisa membawa The Yanks?