Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Juergen Klopp (premierleague.com)

Intinya sih...

  • Liverpool memimpin klasemen EPL hingga pekan ketujuh dengan 6 kemenangan dan 1 kekalahan.
  • Pelatih baru Liverpool, Arne Slot, berpotensi membawa The Reds juara EPL pada musim pertamanya.
  • Rafael Benitez, Roy Hodgson, Kenny Dalglish, Brendan Rodgers, dan Juergen Klopp kesulitan membawa Liverpool finis di empat besar EPL pada musim pertamanya.

Liverpool tampil luar biasa pada awal English Premier League (EPL) 2024/2025. The Reds sukses memimpin klasemen sementara hingga pekan ketujuh. Raihan mereka juga nyaris sempurna dengan 6 kemenangan dan 1 kekalahan. Meski musim masih panjang, Liverpool tampaknya layak disebut kandidat juara kasta tertinggi Liga Inggris.

Performa apik Liverpool sebenarnya terbilang mengejutkan. Pasalnya, ini adalah musim pertama mereka bersama pelatih baru, Arne Slot. Pelatih asal Belanda itu ternyata bisa membawa Liverpool tancap gas sejak awal. Bukan mustahil, Slot bakal mengantarkan The Reds juara pada musim pertamanya di EPL.

Jika berhasil, maka Slot akan jadi pelatih Liverpool pertama yang mampu melakukannya. Sebelumnya, The Reds sering kesulitan bersaing tiap kali berganti juru taktik. Inilah raihan lima manajer terakhir Liverpool di Premier League pada musim pertama mereka.

1. Rafael Benitez membawa Liverpool ke peringkat kelima EPL 2004/2005 dan juara UCL

Steven Gerrard dan Rafael Benitez mengangkat trofi Liga Champions Eropa 2004/2005. (liverpoolfc.com)

Rafael Benitez adalah manajer terakhir Liverpool yang langsung meraih trofi pada musim pertamanya. Benitez mulai menangani Liverpool pada 2004/2005 setelah sukses bersama Valencia. Hasilnya, ia langsung membawa The Reds juara Liga Champions Eropa. Sukses mereka saat itu disertai comeback bersejarah pada partai final melawan AC Milan.

Namun, Benitez kesulitan membawa Liverpool bersaing di EPL pada musim pertamanya. The Reds hanya finis di peringkat kelima alias di luar zona UCL. Beruntung, UEFA memberi dispensasi khusus bagi Liverpool. Sebagai juara bertahan, mereka tetap bisa berlaga di UCL 2005/2006.

Benitez sendiri dipercaya membesut Liverpool hingga akhir 2009/2010. Dalam 6 musim, pretasi terbaiknya di EPL adalah menjadi runner-up pada 2008/2009. Meski tak pernah juara EPL, manajer Spanyol itu mempersembahkan empat trofi bagi The Reds.

2. Roy Hodgson meninggalkan Liverpool di peringkat 12 klasemen EPL 2010/2011

Roy Hodgson (premierleague.com)

Manajer yang menggantikan Rafael Benitez di Liverpool adalah Roy Hodgson. Pria asal Inggris itu mulai menjabat pada awal 2010/2011 dengan kontrak 3 tahun. Ternyata, Hodgson bahkan tak mampu bertahan hingga genap semusim. Ia sepakat meninggalkan Liverpool pada Januari 2011 saat mereka terpuruk di peringkat 12 klasemen EPL.

Performa Liverpool di bawah Hodgson memang memprihatinkan. Mereka hanya menang 7 kali dan kalah 9 kali dalam 20 pekan EPL 2010/2011. Liverpool juga tersingkir dari Piala Liga Inggris oleh tim divisi keempat, Northampton Town. Posisi Hodgson di Liverpool digantikan Kenny Dalglish, manajer yang sudah pernah menangani The Reds.

3. Kenny Dalglish mengangkat performa Liverpool hingga finis di enam besar EPL 2010/2011

Kenny Dalglish (liverpoolfc.com)

Kenny Dalglish adalah eks manajer Liverpool yang sukses pada era 1980-an. Ia membesut The Reds pada 1985–1991 dan meraih 9 trofi, termasuk 3 trofi Divisi Utama Liga Inggris. Namun, saat kembali ke Liverpool pada Januari 2011, Dalglish pun kesulitan. Selain era yang sudah berubah, ia masuk saat kepercayaan diri skuad The Reds berada di titik nadir.

Meski demikian, Dalglish tetap mampu mengangkat performa Liverpool. Mereka mulai akrab dengan kemenangan pada lanjutan EPL 2010/2011. The Reds bahkan sempat dibawanya mengalahkan Chelsea dan Manchester United. Akhirnya, Liverpool finis di peringkat keenam EPL musim tersebut.

Sayangnya, performa Liverpool justru menurun lagi di EPL 2011/2012. Dalglish hanya mampu membawa mereka finis di peringkat ke-8 klasemen. Namun, ia sempat mempersembahkan trofi Piala Liga sebelum dipecat pada akhir musim.

4. Brendan Rodgers hanya membawa Liverpool finis di peringkat ke-7 EPL 2012/2013

Brendan Rodgers (liverpoolfc.com)

Liverpool ditangani manajer baru lagi pada 2012/2013. Brendan Rodgers diberi kepercayaan usai membawa Swansea City tampil impresif. Namun, Rodgers pun sempat kesulitan di Liverpool. The Reds tak pernah menang dalam lima pekan awal EPL 2012/2013 hingga masuk zona degradasi.

Perlahan tetapi pasti, Rodgers mulai membangkitkan Liverpool. Namun, mereka hanya mampu mencapai peringkat ketujuh klasemen akhir EPL. Liverpool juga cepat tersingkir dalam tiga ajang lain.

Pesona Rodgers di Liverpool baru muncul pada musim keduanya. Ia membawa The Reds bersaing ketat dengan Manchester City memperebutkan trofi EPL 2013/2014. Sayangnya, Liverpool hanya finis sebagai runner-up dengan selisih dua poin.

5. Juergen Klopp melewatkan 2 trofi dan berakhir di peringkat 8 EPL pada musim debutnya di Liverpool

Juergen Klopp (liverpoolfc.com)

Juergen Klopp adalah manajer tersukses Liverpool pada era Premier League. Klopp mempersembahkan hampir semua trofi yang mungkin diraih Liverpool. Itu termasuk trofi Liga Champions 2018/2019 dan trofi EPL pertama pada 2019/2020. Namun, Klopp pun kesulitan di EPL pada musim pertamanya membesut Liverpool.

Klopp mulai menangani Liverpool pada Oktober 2015 menggantikan Brendan Rodgers yang dipecat. Bersama skuad warisan Rodgers, Klopp belum bisa berbuat banyak. Ia hanya membawa Liverpool finis di peringkat ke-8 klasemen EPL. Bersama Klopp, The Reds meraih 13 kemenangan dan 8 kekalahan dalam 30 laga EPL 2015/2016.

Klopp sebenarnya sempat hampir meraih trofi pada musim pertama di Liverpool. The Reds sukses melaju ke final Piala Liga dan Liga Europa 2015/2016. Namun, mereka kalah dalam kedua final. Pada akhirnya, kesabaran Liverpool terhadap Klopp terbukti tak sia-sia. Saat mengundurkan diri pada 2024, ia meninggalkan persembahan delapan trofi bagi Liverpool.

Lima manajer di atas gagal membawa Liverpool finis di empat besar EPL pada musim pertamanya. Maka, raihan Liverpool bersama Arne Slot di EPL 2024/2025 sejauh ini sudah luar biasa. Jika bisa juara, Slot bakal dikenang sebagai pelatih legendaris The Reds.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team