Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion Stamford Bridge milik Chelsea (pixabay.com/ahundt)
ilustrasi stadion Stamford Bridge milik Chelsea (pixabay.com/ahundt)

Intinya sih...

  • Joao Pedro memulai kiprahnya sebagai pesepak bola bersama Fluminense, mencetak 10 gol dan 2 assist dalam 36 pertandingan di semua kompetisi.

  • Pedro mengalami pasang-surut prestasi bersama Watford, gagal mempertahankan posisi klub di EPL namun sukses membawa mereka kembali ke liga utama.

  • Joao Pedro menjadi andalan lini depan Brighton dalam 2 musim terakhir, mencetak total 30 gol dan 10 assist dalam 70 laga di berbagai ajang. Namun, ia hanya sekali mencatat dua digit gol di EPL.

Chelsea berhasil mendatangkan striker baru, Joao Pedro, dari Brighton & Hove Albion pada bursa transfer musim panas 2025. Pemain berusia 23 tahun itu ditebus seharga 60 juta pound sterling atau Rp1,3 triliun. Pedro menandatangani kontrak jangka panjang berdurasi 8 tahun sampai Juni 2033.

Kehadirannya menambah kekuatan lini depan The Blues yang sudah diperkuat Nicolas Jackson, Marc Guiu, Christopher Nkunku, dan Liam Delap. Meski begitu, langkah Chelsea menadatangkan Pedro dengan harga Rp1,3 triliun menimbulkan pertanyaan di kalangan media dan fans. Sebab, kualitas sang pemain belum teruji bersama klub besar yang punya tekanan besar untuk tampil apik tiap pekan.

Lantas, bagaimana rekam jejak karier Joao Pedro sampai Chelsea rela menggelontorkan dana transfer sebesar Rp1,3 triliun?

1. Memulai kiprahnya sebagai pesepak bola bersama Fluminense

Joao Pedro memulai kiprahnya sebagai pesepak bola bersama tim Brasil, Fluminense. Ia melakoni debutnya di tim utama Fluminense kala imbang 1-1 kontra Volta Redonda di Campeonato Carioca pada 19 Januari 2019. Pedro kala itu baru berusia 17 tahun 3 bulan 24 hari. Gol pertamanya terjadi ketika Fluminense kalah 2-3 dari Flamengo di Campeonato Carioca Taca Rio pada 24 Mei 2019.

Sementara itu, Pedro tampil apik dalam laga debut di Serie A Brasileiro dengan torehan brace dalam kemenangan Fluminense 4-1 atas Cruzeiro pada 18 Mei 2019. Ia langsung dimainkan sebagai starter menghadapi EC Bahia sepekan berikutnya. Pedro mencetak satu gol, tetapi Fluminense menelan kekalahan 2-3 dari EC Bahia di laga ini. Ia kembali menjalani debut sensasional kala membela Fluminense menghadapi Atletico Nasional di leg pertama babak kedua Copa Sudamericana. Pedro tampil sejak menit pertama dan menorehkan hattrick dan satu assist dalam kemenangan Fluminense 4-1 atas Atletico Nasional.

Secara keseluruhan, Pedro menorehkan 10 gol dan 2 assist dalam 36 pertandingan di semua kompetisi bersama Fluminense. Catatan apik tersebut ia torehkan ketika usianya masih menginjak 17 tahun. Pedro kemudian pindah ke klub papan bawah English Premier League (EPL), Watford, pada Januari 2020.

2. Mengalami pasang-surut prestasi bersama Watford pada Januari 2020--Juli 2023

Joao Pedro mengawali perjalanan kariernya di Eropa kala direkrut Watford pada Januari 2020. Sayangnya, ia jarang mendapat menit bermain dan hanya mencatat lima penampilan di semua kompetisi tanpa mencetak satupun gol pada paruh kedua 2019/2020. Pedro tidak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan Watford dari degradasi ke EFL Championship. Ia baru mendapat kesempatan bermain di tim utama setelah sejumlah pemain senior meninggalkan Watford pada musim panas 2020.

Pedro sukses mengantarkan Watford kembali ke EPL dengan mencetak 9 gol dan 2 assist dalam 38 laga EFL Championship 2020/2021. Akan tetapi, ia lagi-lagi gagal mempertahankan posisi Watford di EPL dengan kembali terdegradasi pada akhir 2021/2022. Pedro sendiri mencetak 3 gol dan 1 assist dalam 28 laga EPL. Penampilannya kembali membaik kala menorehkan 11 gol dan 4 assist dari 35 penampilan EFL Championship 2022/2023. Catatan gol tersebut tidak cukup membawa Watford promosi ke EPL setelah finis di peringkat sebelas dalam klasemen akhir EFL Championship 2022/2023.

3. Menjadi andalan lini depan Brighton dalam 2 musim terakhir pada 2023--2025

Joao Pedro direkrut Brighton & Hove Albion dari Watford pada Juli 2023. Brighton kala itu menebus sang pemain dengan harga 30 juta pound sterling atau Rp663 miliar pada musim panas 2023. Pedro tampil cukup impresif dengan catatan 20 gol dan 3 assist dalam 40 laga di semua kompetisi pada 2023/2024. Meski hanya menorehkan 9 gol dalam 31 laga EPL, ia menunjukkan ketajamannya dengan mencetak 6 gol dari 6 penampilan Liga Europa (UEL).

Performanya mengalami peningkatan ketika mencetak 10 gol dan 7 assist dalam 30 pertandingan di semua kompetisi pada 2024/2025. Sayangnya, Pedro mengakhiri 2024/2025 dengan catatan buruk. Ia menerima kartu merah secara langsung kala Brighton kalah 2-4 dari Brentford pada pekan 33 EPL. Pedro lalu terlibat konflik dengan rekan setimnya, Jan Paul van Hecke, sehingga namanya dicoret dalam dua laga terakhir EPL 2024/2025. Ia mencetak total 30 gol dan 10 assist dalam 70 laga di berbagai ajang.

Rekam jejak karier Joao Pedro terbilang tidak begitu spesial setelah baru sekali mencatat dua digit gol di EPL. Rekor gol terbaiknya sejauh ini ketika mencetak 11 gol dalam 35 EFL Championship bersama Watford pada 2022/2023. Tidak heran, beberapa media dan fans mempertanyakan keputusan Chelsea membeli Pedro dengan harga 60 juta pound sterling atau Rp1,3 triliun. Sebab, kualitas dan konsistensinya belum benar-benar teruji di EPL bersama Watford dan Brighton.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team