Berbicara mengenai klub top Liga Indonesia, nama Persipura Jayapura tentu tidak boleh dilewatkan. Berasal dari Papua, tim dengan julukan Mutiara Hitam ini adalah langganan juara liga domestik serta selalu memanaskan persaingan papan atas klasemen.
Tidak terlalu bersinar di era Perserikatan, Persipura menjadi kekuatan baru saat PSSI memutuskan melebur kompetisi Perserikatan dan Galatama pada tahun 1994. Sejak itu, mereka mencatatkan sejumlah rekor mentereng di Liga Indonesia. Apa saja itu?
Hingga detik ini, Persipura masih menjadi klub pemegang gelar juara terbanyak di era Liga Indonesia. Tim dengan warna kebesaran merah-hitam tersebut sudah empat kali meraih titel kasta teratas, yakni pada tahun 2005, 2008, 2011, dan 2013.
Klub yang membuntuti rekor Persipura adalah Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan Persib Bandung, yang masing-masing sejauh ini sudah merengkuh dua trofi Liga Indonesia. Sementara itu, Arema dan Bali United baru sekali mengecap juara.
Pada gelaran Indonesia Super League (ISL) 2012/2013, Persipura sukses menjadi kampiun sekaligus merebut gelar keempat mereka. Pada klasemen akhir, mereka mengukir 82 poin, raihan poin tertinggi yang pernah dicapai klub di level teratas Indonesia.
Catatan tersebut mengalahkan pencapaian tim pada musim 2008/2009 ketika mereka mengemas total 80 poin. Hebatnya lagi, seperti dilansir situs resmi PSSI, Persipura sudah memastikan juara kendati kompetisi masih menyisakan empat pertandingan.
Masih di musim 2012/2013. Selain rekor poin tertinggi, Persipura juga mencatatkan raihan apik lainnya. Klub yang kala itu dibesut Jacksen F. Tiago ini tidak menderita kekalahan selama 26 pertandingan beruntun, rekor terpanjang satu musim hingga saat ini.
Jika ditotal, menjalani 34 pertandingan, Persipura mencatatkan 25 kemenangan, 7 hasil imbang, serta hanya menderita 2 kekalahan dengan jumlah gol surplus 64. Sebagai perbandingan, runner-up musim itu, Arema, meraih 21 kemenangan dan 6 hasil seri.
Sering bercokol di papan atas klasemen, bahkan merebut empat kali gelar Liga Indonesia, tidak mengherankan jika Persipura meraih jumlah poin terbanyak dibandingkan klub lainnya. Sejak dimulai tahun 1994 hingga 2020, mereka telah mengumpulkan 1.117 poin.
Namun, catatan lain menyebutkan poin yang diraih Persipura selama 24 musim kompetisi adalah 1.079 poin. Mungkin, ini belum menyertakan raihan pada musim 2011/2012. Pasalnya, ketika itu sepak bola Indonesia memang dilanda dualisme kompetisi.
Selain solid secara tim, Persipura sejak dulu dikenal sebagai gudangnya para pemain berbakat, terutama yang berasal dari Papua. Sebagai bukti, talenta klub Mutiara Hitam menjadi yang paling sering menerima gelar pemain terbaik Liga Indonesia.
Hingga detik ini, sudah lima kali pemain Persipura dinobatkan sebagai yang terbaik di kompetisi liga. Gelar pertama diraih Ronny Wabia musim 1995/1996, disusul Christian Warobay tahun 2005, lalu tiga kali oleh Boaz Solossa (2008/2009, 2010/2011, dan 2013).
Talenta Persipura tidak cuma sering menjadi pemain terbaik liga, penyerang mereka juga menjadi yang paling rutin menerima gelar pencetak gol terbanyak. Tercatat penggawa Persipura sudah mendapatkan top skor liga sebanyak empat kali.
Nama Boaz Solossa lagi-lagi menjadi andalan karena tiga kali merengkuh predikat top skor, yakni tahun 2009 (bersanding dengan Cristian Gonzales), 2010, dan 2013. Sementara itu, satu gelar lainnya disumbangkan Beto Goncalves pada kompetisi ISL musim 2011/2012.
Persipura menjadi salah satu dari sedikit tim Liga Indonesia yang belum pernah terdegradasi dari kasta teratas. Selama ikut kompetisi sejak musim 1994/1995 hingga kompetisi tahun 2020 dihentikan, mereka selalu mampu bertahan di level paling atas.
Selain Persipura, ada tiga klub lainnya yang juga belum pernah turun kasta, yakni Persija Jakarta, Persib Bandung, dan PSM Makassar. Kasus unik terjadi pada PSM karena mereka sempat 'membelot' ke kompetisi IPL 2011/2012 sebelum balik lagi ke ISL pada tahun 2014.
Sejak liga dilebur pada tahun 1994, dominasi Persipura memang masih belum tertandingi. Klub tersebut tidak cuma konsisten secara permainan, tetapi juga rajin menelurkan bakat-bakat terpendam dari Tanah Papua. Salut!