Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Laga final Campus League Futsal Regional Jakarta 2025
Laga final Campus League Futsal Regional Jakarta 2025. (Dok. Megapro)

Intinya sih...

  • Futsal UPI terbentuk dari hobi dan UKM, bukan rekrutmen khusus. Pemain berasal dari berbagai cabang olahraga dan dibina dari nol.

  • Kebersamaan menjadi faktor penting dalam kesuksesan tim futsal UPI. Regenerasi terus berlanjut dengan komitmen dan kekuatan bersama.

  • Dikdik memberikan pujian tinggi bagi Campus League sebagai wadah regenerasi. Dia berharap turnamen ini akan melahirkan talenta-talenta baru bagi olahraga Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu kampus dengan kekuatan futsal yang terkenal di Bandung dan Jawa Barat. Hal itu tampak dalam Campus League Futsal Regional Jakarta 2025.

Memang, tim putra dan putri UPI gagal meraih gelar. Tim putra kalah di semifinal, sementara tim putri tumbang di final. Namun, kelolosan ke empat besar ini menandakan mereka adalah tim tangguh.

Di balik ketangguhan itu, ternyata ada kerja keras yang UPI lakukan. Ada bantuan dari Campus League juga dalam hal ini.

1. Berawal dari hobi dan UKM

Tim futsal UPI mentas di Campus League. (Dok. Campus League)

Guru Besar Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI, Prof. Dr. Dikdik Zafar Sidik, menyebut futsal UPI terbentuk bukan karena rekrutmen khusus. Semua berawal dari hobi dan kesenangan melakoni aktivitas via Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

"Kami tidak ada beasiswa. Jadi beda dengan perguruan tinggi lain yang rekrutmennya berbasis beasiswa. Pemain kami bukan pemain jadi. Mereka hobi, ikut UKM, dan kami bina. Hampir dari nol,” ujar Dikdik kepada awak media termasuk 'IDN Times'.

Tim futsal UPI juga kerap mengambil pemain dari cabang olahraga (cabor) lain. Misal, legenda Timnas Futsal Putri Indonesia, Novita Murni, yang awalnya atlet dayung tetapi dibina sedemikian rupa jadi atlet futsal.

"Dia (Novita) awalnya atlet dayung. Ada yang dari silat, basket, voli, badminton. Kami rangkul anak-anak yang mungkin prospeknya tidak besar ke tingkat nasional, tetapi punya kemauan,” ujar Dikdik.

2. Kebersamaan yang membuat UPI tangguh

Guru Besar FPOK UPI, Prof. Dr. Dikdik Zafar Sidik. (Dok. Campus League)

Dikdik menyebut, sampai kini, regenerasi di tim futsal UPI terus berlanjut. Ada satu faktor penting yang menentukan hal tersebut, yakni kebersamaan. Itu adalah hukum wajib.

"Itu wajib hukumnya. Mereka saling mengingatkan, saling menguatkan. Kalau sudah komit latihan, ya latihan. Proses itu yang utama. Dan Campus League jadi panggung mereka,” ujar Dikdik.

3. Pujian setinggi langit bagi Campus League

Laga final Campus League Futsal Regional Jakarta 2025. (Dok. Megapro)

Lebih jauh, Dikdik memberi pujian setinggi langit bagi Campus League. Ini adalah sesuatu yang sudah lama dia tunggu, dan diharapkan bisa melahirkan talenta-talenta baru bagi olahraga Indonesia.

"Ah, top. Ini yang saya tunggu. Sekarang dengan Campus League, saya pribadi berharap akan lahir lagi talenta-talenta baru. Akan ada produk dari turnamen ini, termasuk bagi tim futsal UPI sendiri,” ujar Dikdik.

Editorial Team