Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketum PSSI, Erick Thohir, menemui wasit Liga 2 yang bekerja jadi tukang kembang tahu, Sabtu (18/2/2023). (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI tepilih, Erick Thohir, terus berupaya untuk memperbaiki masalah perwasitan tanah air. 

Erick pun menemui salah satu wasit Liga 2, Rohani, untuk megetahui kehidupan sang pengadil di luar lapangan, Sabtu (18/2/2023). Dia sengaja menyambangi kediaman Rohani, yang banting setir jadi penjual kembang tahu.

Liga 2 2022/23 sendiri saat ini sudah dihentikan PSSI. Hal itu membuat para pelaku, termasuk wasit merasakan dampaknnya. Nasib mereka pun masih belum ada titik terang hingga saat ini.

1. Erick ingin menambah jatan wasit memimpin pertandingan

Ketum PSSI, Erick Thohir, menemui wasit Liga 2 yang bekerja jadi tukang kembang tahu, Sabtu (18/2/2023). (Dok. Istimewa)

Menteri BUMN ini cukup miris dengan kondisi Rohani. Saat kompetisi terhenti, wasit ini harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berjualan. 

“Hari ini saya buktikan dengan bertemu wasit Liga 2 yang namanya Rohadi. Rumahnya kecil. Dagang apa? kembang tahu. Kalau kita mau bicara perbaikan sistem perwasitan nasional, wasitnya kita perhatikan dahulu, ini jadi kunci,” kata Erick kepada awak media dalam konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/2/2023).

Erick menyebut, perbaikan dilakukan dari jumlah mereka mempin laga. Maklum, wasit Liga 2 dinilai masih kurang mendapatkan jatah memimpin pertandingan. Sebab, mereka masih jadi pengadil dalam lima sampai tujuh laga saja per musim.

“Mereka wasit Liga 2 itu sekali tiup [memimpin laga] dapat Rp5,5 juta. Artinya apa? minimal mereka harus bisa niup 12 sampe 15 kali pertandingan per musim, gak lima sampe tujuh kali. Ini kita akan perbaiki,” bebernya.

2. Mengupayakan wasit Indonesia mendapat asuransi

Ilustrasi wasit. (Pixabay.com/planet_fox)

Tak hanya itu, dia juga menerima masukan dari Wakil Ketua Umum PSSI 1, sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, untuk memberikan beberapa fasilitas tambahan kepada wasit. Salah satunya dengan menyediakan asuransi. 

“Tadi dibilang ayo kita berikan asuransi. Namun, kembali lagi, saat ini Liga 2 kan gak jalan. Gak ada tiupan. Oleh sebab itu, isu suporter jadi topik utama bahasan hari ini lebih dulu [untuk diselesiakan],” ujar Erick.

Di luar permasalahan untuk memperbaiki kualitas wasit Indonesia, Erick cukup bangga dengan perjuangan Rohani untuk menghidupi keluarganya di saat Liga 2 terhenti.

“Manusia memiliki perjuangannya masing-masing. Sebagai sesama manusia, kita tidak boleh terlalu cepat menghakimi orang lain tanpa mengetahui cerita di baliknya. Wasit juga manusia biasa, yang perlu kita lindungi agar mereka terus bisa menghidupkan keluarga tersayang,” beber dia dalam rilisnya.

3. Erick bentuk beberapa Komite Adhoc PSSI

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat berbicara soal pembentukan komite Adhoc Suporter untuk meminimalkan kerusuhan suporter di lapangan. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Setelah menyambangi wasit Liga 2, Erick menggelar rapat dengan pengurus anyar PSSI saat ini. Hasilnya, bersama Exco PSSI, mereka sepakat membentuk dua komite Adhoc, yakni Komite Adhoc Suporter dan Komite Adhoc Infrastruktur.

Selain ingin memberikan fasilitas berupa training center yang bagus untuk Timnas Indonesia yang dilakukan Adhoc Infrastruktur, Komite Adhoc Suporter dibentuk usai kembali terjadi kerusuhan yang dilakukan suporter dalam laga PSIS melawan Persis di Stadion Jatidiri, Semarang pada Jumat, 17 Februari 2023.

Editorial Team